4 Tren Milenial Yang Ramah Lingkungan

4 tren milenial yang ramah lingkungan sebagai bentuk dukungan “1000 Gagasan Pembangunan Ekonomi Tanpa Merusak Lingkungan”

Ada sebuah film yang menayangkan kehidupan masa depan manusia yang sangat miris padahal menurut aku teknologi saat itu terbilang lebih maju daripada teknologi kita sekarang. Space Sweeper, begitulah judul film yang menceritakan kondisi bumi pada tahun 2092, di mana manusia bisa bernapas jika menggunakan alat bantu karena lingkungan hancur dengan sangat parah. Bahkan, alam semesta pun dipenuhi bangkai satelit dan pesawat ruang angkasa yang tak digunakan lagi.

Beberapa manusia pergi ke luar angkasa untuk memungut sampah agar bisa dijual sehingga bisa bertahan hidup. Ada juga  sebuah perusahaan yang menciptakan rumah baru di planet Mars, namun hanya orang terpilih saja yang bisa kesana.

Pelajaran terpenting yang bisa kita petik dari film ini yaitu jagalah lingkungan. Kemudian ciptakanlah teknologi yang sejalan dengan kemajuan kehidupan sosial dan tidak berdampak pada lingkungan dan janganlah menjadi petinggi yang buta terhadap kondisi sesama makhluk hidup. Kaum milenial seharusnya sudah sadar pentingnya alam  dan tidak ikut memperparah keadaan. Untuk itu, saya ingin menulis 4 tren milenial yang ramah lingkungan sebagai bentuk dukungan “1000 Gagasan Pembangunan Ekonomi Tanpa Merusak Lingkungan”. Saya yakin tulisan ini bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan bagi kita semua terutama saya pribadi.

Tren Milenial Yang Ramah Lingkungan

1. Gaya Hidup Zero Waste

Sekarang ada kata yang cukup terkenal yaitu zero waste atau Bahasa Indonesianya itu bebas sampah. Jadi, gaya hidup zero waste ini merupakan cara kita menjalani siklus kehidupan yang bebas dari sampah. Kita bisa menerapkan 3R yang dikenal dengan ReduceReuse, dan Recycle. Sebisa mungkin kita meminimalisasi , memanfaatkan kembali, atau mendaur ulang sampah yang kita hasilkan.

2. Influencer

Sekarang, semua bisa menjadi viral dengan mudah karena teknologi yang maju dengan pesat. Pasti banyak kan yang ingin jadi influencer? Bisa kok. Caranya ya gunakanlah teknologi yang ada ditangan kalian untuk menyebarkan kebaikan dengan berbagi informasi yang kamu ketahui mengenai pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk pergerakan peduli lingkungan.

Saya sendiri pun baru-baru ini mulai belajar menulis di blog untuk membahas beberapa hal. Kalian juga bisa menggunakan media sosial seperti Instagram, Youtube, Tiktok, Twitter, dan yang lainnya. 

3. Bisnis Milenial

Untuk melestarikan alam di negeri tercinta ini, remaja milenial diharapkan lebih peka terhadap dampak atas pilihannya pada masa depan. Untuk mendorong ekonomi manusia secara merata, remaja milenial diharapkan tidak memiliki sifat ego disaat menjalankan bisnisnya nanti. Semoga anak-anak penerus bangsa bisa menerapkan sistem ekonomi yang tidak haus materi tetapi haus peduli terhadap sesama makhluk hidup.

Untuk menjaga pohon-pohon yang ada, remaja milenial diharapkan mampu berinovasi untuk menciptakan sesuatu tanpa menggunakan kayu dari pohon. Dengan begitu, kita tidak perlu melakukan deforestasi atau  penggundulan hutan. Sebelum kalian lanjut membaca artikel ini, kalian wajib menonton video dibawah ini sebagai pemanasan.

Pixabay

Kulit Buah Mangga

Seringkali ditemukan masyarakat yang membuang kulit buah manga setelah mengonsumsi isinya. Ternyata yang sering kita anggap sampah ini mengandung AHA, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Flavanoid dan Beta Karoten loh. Wah para kaum hawa pasti tidak asing lagi dengan kandungan tadi. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh dua orang mahasiswa yaitu Yuska Noviyanti dan Hepiyansori, beliau menyimpulkan bahwa ekstrak kulit mangga bisa diformulasikan menjadi masker gel.

Kulit Pisang

Siapa sih yang tidak tahu limbah ini? Jumlah akumulasi sampah dari kulit pisang terbilang cukup banyak dan belum diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat secara optimal. Gema Fitriyano dan Syamsudin Abdullah, mahasiswa yang melakukan penelitian menyimpulkan bahwa kandungan selulosa pada kulit pisang dapat dijadikan bahan baku pembuatan masker asap rokok.

Buah Tengkawang

wikipedia

Buah ini merupakan hasil alam yang berasal dari Kalimantan. Pohon Tengkawang sekarang cukup langka karena kebanyakan masyarakat beralih ke perkebunan sawit sehingga kurangnya pemberdayaan terhadap Tengkawang. Padahal pohon ini dikenal sebagai tumbuhan yang serbaguna, hanya saja kurang terkenal jadi kurang juga peminatnya.

Ditakutkan lagi, jika banyak yang beralih ke Sawit, lahan pohon semakin berkurang dan pohon Tengkawang akan rawan punah. Untuk itu diharapkan warga Indonesia sadar akan manfaat dari pohon Tengkawang ini sehingga banyak peminatnya dan menjadi solusi agar tidak terjadi kepunahan.

Buah Tengkawang sendiri merupakan hasil hutan bukan kayu, jadi kita tidak perlu takut akan dampaknya terhadap lingkungan. Bumi malah menjadi terjaga karena pohon berkontribusi dalam pembentukan awan dan curah hujan, mencegah banjir serta bencana lainnya.

Buah Tengkawang bisa diolah menjadi makanan bahkan jika diolah menjadi lemak bisa berfungsi sebagai cocoa butter substitutes (CBS) yang biasa digunakan industri kosmetik. Harganya juga terbilang lebih ekonomis dibandingkan lemak kakao.

Daun Pelepah Pinang

Dahulu, daun pelepah pinang sering ditemukan berserakan di tanah dan berakhir menjadi kompos alam atau dibakar oleh kita. Tetapi, ada sebuah inovasi yang menjadikan limbah pelepah pinang itu sebagai wadah makanan yang ramah terhadap lingkungan seperti kemasan dan piring. Mungkin ini bisa menjadi ide inovatif buat kamu agar semua orang bisa menjangkau produk ini lebih mudah.

Rumput Laut

Pixabay

Di dunia kecantikan, rumput laut sangatlah tidak asing apalagi di dunia dapur. Tetapi kalian tahu tidak sih kalau rumput laut itu bisa diolah menjadi plastik yang dapat terurai yang dikenal dengan bioplastik. Bahkan, biomassa selulosa dari rumput laut bisa diolah menjadi bioetanol yang merupakan salah satu energi alternatif. Bioetanol memiliki kelebihan yaitu ramah lingkungan dan mempunyai nilai oktan lebih tinggi daripada bahan bakar fosil. Selulosa dan hemiselulosa yang dimiliki oleh rumput laut juga bisa menciptakan sebuah kertas. Karena memiliki selusosa, maka sifat kertas yang diolah dari rumput laut tersebut bersifat kuat sehingga bisa diolah menjadi paper bag.

Limbah Bambu


Pixabay

Bambu adalah tumbuhan yang mempunyai kecepatan pertumbuhan tinggi. Sumber daya bambu di negara tropis ini juga cukup potensial. Limbah bambu bisa diolah menjadi tusuk satai, sumpit, kerajinan tangan bahkan bisa dijadikan bahan dasar industri tekstil hingga menjadi kain.

Limbah Papan Skate



Beberapa hari yang lalu, saya melihat teman saya memposting sesuatu yang sangat menginspirasikan. Kalian bisa lihat gambar di atas, begitulah tampilan benda yang berasal dari limbah serta ide cemerlang tentunya. Ternyata, papan skate bisa diolah menjadi sebuah kerajinan yang bermanfaat seperti anting-anting, kalung, jam tangan, bahkan kacamata loh. Apalagi untuk pecinta skate yang hobi gonta-ganti papan skate, bisa nih dijadikan ide bisnis. Memanfaatkan limbah papan skate menjadi lebih bernilai dan tidak berakhir di TPA.

Limbah Bulu Ayam


Pixabay

Jika aku berkata bahwa ada seorang manusia yang menciptakan sebuah daging yang berasal dari bulu ayam. Apa yang kamu pikirkan sekarang? Menjijikan atau luar biasa? Kalo aku pribadi, jujur awalnya aku merasa jijik sekaligus malu sama diri sendiri. Jijik karena beranggapan kalo bulu ayam itu kotor. Tapi, aku juga malu karena tidak bisa menciptakan hal seberguna itu untuk orang banyak.  Beberapa menit kemudian, aku baru ingat bahwa aku pernah makan ceker ayam. Aku juga pernah makan usus ayam, bahkan aku menyukai ampela ayam. Ternyata, yang menjijikan itu adalah pikiran aku sendiri. Tidak terbiasa dengan sebuah perubahan dan seakan ingin menyalahkan. 

Sorawut Kittibanthorn, seorang pria yang berasal dari Bangkok. Ia merubah limbah bulu ayam menjadi tepung dan akan diolah menjadi makanan tinggi protein seperti daging.  Limbah bulu ayam di dunia bisa mencapai puluhan ton setiap harinya. Sorawut merasa bahwa produksi daging dimasa depan akan menurun. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi alternatif daging nantinya. Ia menghabiskan 2 tahun untuk menemukan resep yang tepat agar daging dari bulu ayam memiliki rasa yang sama dengan daging yang asli.

Dari beliau kita bisa belajar, sesuatu yang perlu kita terapkan dalam berbisnis adalah rasa peduli terhadap masa depan. Bukan hanya masa depan kita sendiri, tapi juga masa depan orang lain dan bumi yang biasa kita gunakan untuk hidup.

Equity Crownfunding

Jika tadi membahas seputar limbah, sekarang aku mau membahas tentang investasi. Kaum milenial wajib tahu nih mengenai investasi jenis ini. Equity Crownfunding itu merupakan layanan urun dana atau penggalangan dana yang akan dimodalkan untuk sebuah usaha. Jadi, platform investasi yang menggunakan sistem ini berarti menjadi sebuah jembatan bertemunya investor yang ingin memiliki bisnis dengan pengusaha ataupun start up yang membutuhkan modal.

Bisnis yang nanti berdiri itu adalah bagian dari hak kepemilikan investor juga, sesuai lembar saham yang dibeli. Saya sendiri juga memilih jenis investasi ini, alasannya adalah karena yang saya modalkan itu UMKM. Harapannya, uang saya yang mungkin terlihat tidak seberapa dapat membantu perekonomian para pelaku usaha ditengah pandemi seperti ini.

4. Volunteer

Kaum milenial juga pasti sudah bisa membayangkan bagaimana seorang volunteer atau sukarelawan bekerja. Untuk itu, jadilah relawan muda yang ramah sosial dan juga lingkungan. Dengan menjadi relawan, kita bisa mendapatkan relasi dan pengalaman serta rasa syukur terhadap nikmat yang Tuhan berikan.

Berbicara tentang sukarelawan, saya jadi kepikiran dengan sebuah lembaga non profit yang akhir-akhir ini meningkatkan kepedulian saya terhadap lingkungan, yaitu Yayasan Madani Berkelanjutan. Saya suka banget melihat postingan Instagram di @madaniberkelanjutan.id yang bisa menambah wawasan tentang lingkungan. Selain itu, desain postingannya juga bagus banget dan sangat menginspirasikan saya.

Yayasan Madani ini juga sering loh mengadakan event untuk memperkuat rasa kepedulian khalayak umum terhadap lingkungan. Karena itu, untuk menjadi seorang relawan tidak hanya dengan bergabung tetapi bisa juga dengan mendirikan sebuah komunitas yang bergerak untuk planet bumi ini. Oh iya, bagi kalian yang kepo dan haus ilmu mengenai lingkungan, aku saranin untuk melihat di situs Madani, Instagram, Facebook, atau pun Twitternya.

Itulah 4 tren milenial ramah lingkungan versi Kamelawar, kalau versi kalian bagaimana? Ayo kita sama-sama mulai belajar untuk lebih peka terhadap dampak dari setiap keputusan yang nantinya kita ambil terhadap lingkungan ini. Jangan lupa bagikan artikel ini ya keteman-teman kalian, terima kasih banyak.




#1000GagasanEkonomi #TemenanLagi #Selamatkanhutan  #IndonesiaTangguh


Referensi :

Ariefta, R. d. (2019, Februari). Diakses dari ResearchGate: POTENSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii

Febriani, N. I. (2014). Diakses dari neliti: potensi yeast dalam fermentasi

Novianty, Y. d. (2018, Agustus). Diakses dari ReseatchGate: EKSTRAK_ETANOL_KULIT_BUAH_MANGGA_SEBAGAI_FORMULASI_MASKER_GEL

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.