Keseruan Blogger Gathering : Sustainable Beauty and Wellness

Produk ramah lingkungan dan ramah sosial, sudah pasti kondisi lingkungan akan terjaga dari banyaknya polusi dan meningkatkan perekonomian warga
Keseruan LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering : Sustainable Beauty and Wellness | #LestarikanCantikmu

Beberapa hari yang lalu, aku menghadiri LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang membahas seputar sustainable beauty and wellness dan diakhir acara ada pengumuman pemenang Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu. Acara lokakarya ini diisi oleh 3 narasumber keren yaitu Danang Wisnu Wardhana selaku Skincare Content Creator, Christine Pan selaku Owner Segara Naturals, dan Gita Syaharani selaku Kepala Sekretariat LTKL.

Aku merasa terhormat bisa menjadi bagian dari acara Online Blogger Gathering karena hanya 30 blogger terpilih saja yang berkesempatan untuk menghadiri acara ini. Sebenarnya, acara ini merupakan program lanjutan setelah program Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu berakhir. Aku juga merasa sangat bersyukur telah mengikuti kompetisi tersebut karena banyak perubahan baik yang aku alami setelah itu.

Baca juga : Produk Lokal Ramah Lingkungan

Aku menghabiskan sebagian besar masa kecilku untuk bermain di sungai dan hal yang paling ku benci itu ketika ada sampah yang hanyut di depan mataku. Namun, aku belum memiliki action yang jelas terhadap perasaanku tersebut.

Misalnya saja ketika aku melihat seseorang membuang sampah ke sungai. Hatiku marah tapi tubuhku tidak bernyali. Rasanya sangat sulit menegur sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan umum.

Aku memang tidak membuang beberapa jenis sampah sembarangan tetapi aku juga belum mengelola sampah dengan bijak. Aku bahkan tidak tahu bahwa ada gaya hidup yang berkonsep Zero Waste Lifestyle.

Tetapi, setelah mengikuti Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu, hatiku menjadi tergerak untuk melakukan aksi peduli terhadap bumi walaupun secara perlahan. Terimakasih banyak kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini.

Mengapa Sustainable Beauty and Wellness Itu Penting?

Didalam kehidupan sehari-hari, tak jarang manusia menggunakan produk kecantikan dan kesehatan. Tak jarang juga manusia menghasilkan limbah sampah dari produk tersebut. Namun , manusia jarang sekali melakukan tindakan bijak terhadap sampahnya sendiri. Apakah kalian tahu jika hanya mengandalkan TPA, bencana alam bisa saja terjadi? Kita harus belajar dari kejadian ledakan gas metana dan tanah longsor di TPA Leuwigajah yang memakan korban hingga 157 orang. Jangan sampai hal tersebut terulang kembali karena hanya ingin glowing semata.

Pada tahun 2012, dilakukan studi pola pengelolaan sampah di beberapa kota di Indonesia. Hasil studi itu menunjukkan bahwa 69% sampah di Indonesia berakhir di TPA tetapi hanya 7% saja yang didaur ulang dan dikompos. Sisanya dibakar secara illegal bahkan ada yang tdiak dikelola (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Karena itu, sudah sepatutnya kita menjalani rutinitas Sustainable Beauty and Wellness dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan Sustainable Beauty and Wellness

“Pakai skincare itu harus bikin kita senang, pakai make up itu harus bikin kita bahagia. Ketika produk yang kita pakai diproses dengan bagus, dari sumber yang bagus, bahkan kita bisa saling menolong sesama, maka hal itu membuat kita semakin bahagia.” - Danang Wisnu Wardhana

Dokumen Pribadi

Yap, kelebihan produk Sustainable Beauty and Wellness yaitu kebahagiaan seluruh pihak, baik petani lokal, produsen, maupun konsumen. Nah, apakah kalian ingin tahu informasi lebih lanjut tentang Sustainable Beauty and Wellness? Aku akan berbagi cerita keseruan acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang dilakukan secara daring beberapa hari yang lalu. Siap-siap ya, kalian akan terpesona dengan materi ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan oleh 3 narasumber

Keseruan LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering

Dari awal hingga akhir acara, aku merasakan suasana yang nyaman, bahagia dan pokoknya seru banget. Sebelum acara dimulai saja, para tamu undangan (ciaah blogger maksudnya) sudah dibuat senang karena dikirimi hampers special yang bermanfaat dan ramah lingkungan pastinya. Oh iya, saat acara berlangsung, banyak kuis berhadiah juga loh. 

Tidak hanya ilmu yang diberikan, para blogger diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber. Aku dibuat betah banget sampe lupa kalo 2 jam sudah berlalu. Inilah beberapa narasumber keren yang mengisi acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering.

1. Danang Wisnu Wardhana 

Sebagai seorang Skincare Content Creator, beliau telah memberikan banyak ilmu pengetahuan tentang kecantikan dan kesehatan kulit. Dalam menyampaikan suaranya, beliau memanfaatkan beberapa media seperti Youtube dan Instagram. Beliau bercerita bahwa ia pertama kali menggunakan produk sunscreen itu ketika SD. Ketika double cleansing baru booming beberapa tahun terakhir karena drakor, beliau sudah melakukan ritual tersebut sejak SMP, tahun 1999. Ekspresiku saat itu udah kek “wah daebakk, pantes kulitnya kelihatan sehat banget”. Menurutku beliau merupakan seorang skincare content creator yang berpengalaman dan handal. 

Mengapa bahan baku pada produk perawatan kulit itu penting untuk diperhatikan? Disaat mengisi acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering, beliau menjelaskan bahwa memakai skincare itu harus jelas tujuannya. Jika memiliki kulit kering maka gunakanlah bahan yang dapat melembabkan kulit. Jika memiliki kulit berjerawat maka gunakanlah bahan yang bisa melawan infeksi bakteri. Hal-hal seperti itu yang membuat kita harus belajar dan mengerti tentang kandungan skincare yang kita pakai. Jadi, ketika kita membeli produk perawatan kulit, kita sudah paham kandungan seperti apa yang kulit kita butuhkan sehingga produk bekerja dengan efektif dan tidak mubazir duit juga.

Apasih kaitannya bahan baku yang ramah lingkungan dan sosial dengan kesehatan kita? Menurut beliau, produk yang ramah lingkungan itu bebas dari bahan yang berbahaya, otomatis kulit kita menerima dampak baik yang signifikan. Selain berdampak pada kulit, para petani lokal juga merasakan dampaknya juga. Produk yang ramah sosial itu pasti menggunakan bahan-bahan yang berasal dari petani lokal.Ketika membeli produk tersebut, secara tidak langsung kita membantu perekonomian para petani, pekebun ataupun pekerja yang berapa dirantai pemasokkan bahan. Sesama orang Indonesia, bukankah lebih indah jika kita saling membantu satu sama lain?

2. Gita Syahrani

Beliau merupakan Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari atau biasa di singkat LTKL. Lingkar Temu Kabupaten Lestari adalah sebuah asosiasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten yang bekerjasama untuk mewujudkan lingkungan tetap terjaga dan masyarakat juga sejahtera.

Apasih yang memicu konsumen Asia terutama Indonesia dimana mereka sudah lebih peduli terhadap produk kecantikan dan perawatan diri yang ramah lingkungan? Kak Gita menyampaikan bahwa menurut hasil studi terkait beauty trend di Jepang, Korea, dan China dari LTKL bersama Madani Berkelanjutan dan C Channel serta bekerjasama dengan beberapa mitra lain, 91,5% konsumen mempertimbangkan bahan-bahan dalam produk.


Lalu apa sih yang membuat konsumen tersebut lebih peduli terhadap bahan-bahan dalam produk? Ternyata kebanyakan konsumen yang berusia 15-35 tahun di 3 negara itu memiliki perhatian yang besar terhadap polusi udara, darat maupun air. Jika produk tersebut ramah lingkungan dan ramah sosial, sudah pasti kondisi lingkungan akan terjaga dari banyaknya polusi dan meningkatkan perekonomian para petani.


Mengapa memilih produk ramah lingkungan dan ramah sosial buat diri kita sendiri itu penting? Menurut beliau, kalau dari sisi riset itu balik lagi ke masalah polusi. Semakin air dan udaranya jelek, skincare apapun nggak akan berpengaruh. Jadi, kalo kita ga tanggungjawab dengan dampak penggunaan produk kita, ya sama aja dong skincare mahal, pake serum 5 ampoule tapi kena kebakaran hutan jadi fungsinya ga bekerja. Terus kita harus ngapain dong?

  1. Baca Label
  2. Kenali Bahan
  3. Pahami Komoditas Asal
  4. Lihat Apa Dampaknya
  5. Pilih yang Lestari
  6. Berbagi Cerita Kamu

Jikalau kita masih merasa kesulitan dalam memenuhi 6 langkah diatas, paling tidak ya kita pilih brand yang menceritakan dengan transparan mengenai asal muasal produk mereka. Biarkan brandnya yang ribet hehe, makanya jika kita menemukan brand yang dengan senang hati berbagi kisah dan ilmu, kita kudu mengapresiasikan mereka.

3. Christine Pan

Christine Pan merupakan owner Segara Naturals yang merupakan brand lokal yang berkonsep eco-friendly atau ramah lingkungan. Segara Naturals memanfaatkan komoditas lokal sebagai bahan utama sehingga memberikan dampak yang baik untuk petani lokal.

Beliau bercerita bahwa alasan Segara Naturals fokus terhadap lingkungan karena dulu tahun 2014 atau 2015, ketika di kantor terkadang dikirim ke beberapa daerah seperti Papua, Lombok dan lain sebagainya. Beliau sangat terpukau dengan keindahan Indonesia. Tetapi, kemanapun beliau pergi pasti melihat sampah, mau seberapa terpencil tempat tersebut, pasti ada sampah. Misalnya saja ada sandal jepit di pantai, kemasan saset sampo, dan botol plastik. Terus kalau terbang, pegunungan tampak bagus eh tiba-tiba ada yang botak. Jadi merusak mood banget.

Beliau merasa sangat miris tapi juga sadar kalau dulu juga berkontribusi menjadi penyampah ketika menggunakan produk perawatan kulit. Lama-lama beliau mulai mencari solusi produk yang berkemasan eco-friendly dan bahan baku yang bener-bener alami serta mudah dibawa travelling. Dari sinilah Segara Naturals bermula.

Jujur, aku sangat termotivasi dengan perjalanan Kak Christine selama mendirikan Segara Naturals. Apalagi ketika beliau berkata “kita ga pernah mengklaim zero waste karena sadar ga mungkin zero waste, tapi kita ingin meminimalisir. Kita tidak hanya berprinsip produk yang ramah lingkungan tapi secara operasional juga harus ramah lingkungan. Misalnya, para staff Segara Natural tidak menggunakan plastik-plastik kemasan yang menciptakan sampah plastik. Tapi, kami masih kesulitan dengan pembungkus plastik yang didapatkan dari supplier kemasan kami. Setiap menerima dari supplier, kaleng alumuniumnya itu dibungkus plastik.”

Menurut aku itu keren banget sih, tidak hanya memikirkan dari segi produk tetapi secara operasionalnya juga harus ramah lingkungan. Salah satu cita-citaku ketika SMA yaitu menjadi owner produk masker wajah yang kemasannya ramah lingkungan. Tetapi, semenjak mengikuti kompetisi #Lestarikan Cantikmu, aku ingin bahan bakunya berasal dari komoditas lokal. Eh pas mengikuti acara kali ini, bertubi-tubi pencerahan yang aku terima. Ternyata masih banyak yang perlu aku perhatikan. Sebagai seorang Muslim, aku diharuskan berjualan dengan jujur dan tidak hanya omong kosong. Terimakasih kak Christine.

Nah, begitulah keseruan acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering. Selain 3 narasumber di atas, tak lupa ada Mbak Fransiska Soraya nih yang membuat jalan acara menjadi lancar dan seru. Jika ingin menonton acara itu secara penuh, kalian bisa lihat di sini. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah meluangkan waktunya dan sampai jumpa di postingan selanjutnya.


Referensi :
- kanalkomunikasi.pskl.menlhk.go.id
- Materi yang diberikan oleh narasumber

Catatan : Beberapa gambar bersumber dari instagram pribadi narasumber dan tangkapan layar dari video di youtube LTKL tentang acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering.
#EcoBloggerSquad


Lawareaders adalah nama panggilan untuk pembaca situs Kamelawar.

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.