7 Fakta Menarik Hutan di Indonesia yang Harus Kamu Ketahui

Sebagai negara dengan hutan terluas ke-8 di dunia, terdapat beberapa fakta menarik yang bisa kita banggakan.

Fakta Menarik Hutan di Indonesia

Halo Lawareaders, apa kabar? Kalo aku, Alhamdulillah baik-baik aja disini. Kali ini, aku mau membahas tentang fakta-fakta menarik tentang hutan yang ada di Indonesia.

Lawareaders adalah nama panggilan untuk pembaca situs Kamelawar.

Beberapa dari kalian mungkin sudah tahu kalau aku berasal dari Kalimantan Barat, dimana Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki hutan yang luas, yaitu sebesar 14,9 Juta Hektare.

Sepertinya, website ini terasa kurang lengkap kalo aku gak membahas banyak tentang hutan ya. Oleh karena itu, aku ingin membuat blog lagi tentang hutan Indonesia dimulai dari manfaat, ancaman, solusi, dan fakta menarik lainnya.

Menurut laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan berhutan di Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 95,6 juta Hektare. Jumlah itu setara dengan 50,9% dari total daratan Indonesia loh.

7 Fakta Menarik Hutan Indonesia

1. Hari Hutan Indonesia pada Tanggal 7 Agustus

Lawareaders tahu nggak nih kalau tanggal 7 Agustus itu diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia? Lalu, kenapa sih tanggal yang ditetapkan itu tanggal 7 Agustus? Memangnya ada apa dihari itu? Jadi, pada tanggal 7 Agustus 2019, Presiden RI Joko Widodo atau yang sering kita kenal dengan Bapak Jokowi, beliau menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Melalui penandatanganan Instruksi Presiden (Inpres) tersebut, maka Pemerintah telah menghentikan pemberian izin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konservasi.

Nah, momen inilah yang menjadi latar belakang Hari Hutan Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 7 Agustus sebagai bentuk refleksi disahkannya Inpres Nomor 5 Tahun 2019.

2. Mega Biodiversity

Indonesia dikenal sebagai negara Mega-biodiversity terbesar ke-2 di dunia, yang berarti Indonesia memiliki biodiversitas (keanekaragaman hayati) yang sangat besar #HutanKitaSultan. Dengan berbagai ekosistem yang beragam, flora dan fauna yang langka, serta spesies endemik yang tak dapat ditemukan di tempat lain, hutan-hutan Indonesia menjadi harta karun ekologis yang perlu dijaga dengan sungguh-sungguh. 

Kekayaan alam Indonesia yang sangat berharga ini merupakan fakta menarik yang perlu dilestarikan dan terus dipelajari untuk jangka panjang. Selain itu, biodiversitas memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di sekitarnya.

3. Paru-Paru Dunia

Kamu pasti pernah mendengar atau membaca kalimat "Hutan Indonesia Paru-Paru Dunia". Lalu, kenapa Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia? Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki hutan yang sangat luas.

Lalu, kenapa hutan disebut sebagai paru-paru dunia? Karena, hutan bisa menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Perlu kamu ketahui bahwa hutan Indonesia terluas nomor 8 di dunia loh menurut Food and Agriculture Organization of the United Nations tahun 2020.

4. Hutan Hujan Tropis Peringkat ke-3

Hutan Indonesia memegang gelar sebagai salah satu dari tiga hutan hujan tropis terluas di dunia. Dimana yang pertama adalah Brazil dan yang kedua adalah Republik Demokratik Kongo. Ini adalah fakta menarik hutan Indonesia yang harus kita banggakan sih.

Keindahannya yang memukau dan ekosistem yang kompleks membuatnya menjadi jantung keanekaragaman hayati global. Luasnya yang luar biasa memberi tempat bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang unik, banyak di antaranya bahkan belum terungkap oleh ilmu pengetahuan.

Namun, tantangan terus muncul dalam menjaga kelestariannya, membutuhkan usaha bersama untuk melindungi kekayaan alam yang tak ternilai ini bagi generasi mendatang.

5. Sumber Makanan

Di dalam hutan terdapat semak-semak dan pepohonan yang menghasilkan jamur, madu, tumbuhan, kacang-kacangan, rempah-rempahan, buah-buahan dan masih banyak lagi. Jika ada perairan, manusia bisa mendapatkan ikan-ikan yang segar. Banyak sumber makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Wah, #IndonesiaBikinBangga banget ya!

Waktu kecil, aku sering pergi ke hutan bersama ibuku untuk mengambil nanas, rebung, rambutan, dan mungkin masih banyak lagi. Hanya ketiga itu yang aku ingat. Sebenarnya, aku menyebutnya kebun sih bukan hutan. Tapi, kebunku memang berada di dalam hutan. Semakin meranjak dewasa, aku semakin jarang ke sana.

Terakhir kali aku masuk ke hutan, yaitu 5 tahun yang lalu bersama abang dan ibuku. Area kebunku yang itu cukup berbeda karena jika ingin kesana maka hanya bisa ditempuh melalui jalur air. Jadi, keluargaku sangat jarang kesana karena hal tersebut. Padahal, sumber makanan disana sangat banyak. Ada durian, kelengkeng kampung, pekawai, langsat, dan rambai.

Heh kenapa jadi curhat wkwk. Nah, kita lanjut pembahasan diawal tadi. Selain manusia, sumber makanan ini juga berlaku untuk serangga dan hewan liar yang hidup disana. Banyak makanan yang boleh mereka makan, namun tidak boleh manusia makan. Jadi, hutan merupakan sumber makanan segala kehidupan. 

6. Sumber obat-obatan

Industri farmasi di dalam negeri sudah mampu memenuhi 90% kebutuhan obat nasional. Tetapi, 96% bahan baku obat yang digunakan oleh industri farmasi untuk memproduksi obat masihlah impor. Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan kemandiriannya dalam memproduksi bahan baku obat, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alamnya.

Hutan Indonesia yang dikenal sebagai mega biodiversity menyimpan ± 3.000 jenis spesies tumbuhan penghasil bahan berkhasiat obat. Namun hanya ±1.000 jenis tumbuhan yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat tradisional dan belum dioptimalkan sepenuhnya untuk meningkatkan nilai ekonomi tumbuhan obat tersebut.

7. Tempat untuk Belajar

Hutan di Indonesia memiliki flora dan fauna yang banyak jenisnya. Sudah banyak peneliti yang belajar di hutan Indonesia tentunya. Selain peneliti, kita sebagai masyarakat juga bisa belajar disana loh.

Beberapa hutan yang bisa lawareaders datangi yaitu seperti Hutan Pendidikan yang berlokasi di Kota Palangkaraya, Hutan Belajar yang berlokasi di kawasan hutan lindung Banjar Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, dan masih banyak lagi tempat-tempat lainnya.

Ancaman-Ancaman yang Merusak Hutan

Bagaimana kondisi hutan yang ada di Indonesia saat ini? Kondisi hutan indonesia saat ini memang sangat memprihatinkan. Jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu, jumlah hutan saat ini memang semakin menipis. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal yang bisa berasal dari manusia ataupun alam itu sendiri.

Berikut merupakan ancaman-ancaman yang bisa merusak hutan Indonesia.

1. Deforestasi Hutan Indonesia

Deforestasi adalah aktivitas penebangan hutan (penggundulan hutan). Berdasarkan hasil kajian PWYP-Indonesia, wilayah yang memiliki ancaman kerusakan dan deforestasi paling tinggi adalah Sumatra dan Kalimatan. Selain itu, beberapa waktu belakangan ini, wilayah Papua juga telah mengalami pengingkatan laju deforestasi yang saat tinggi. Deforestasi bisa memicu terjadinya banyak bencana alam.

2. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan bisa diartikan sebagai sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, namun bisa juga memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Kebakaran hutan sangat rawan terjadi ketika musim kemarau (Widyaastuti & Harjono).

Beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan diantaranya, yaitu:

  • Aktivitas vulkanisme
  • Kecerobohan manusia
  • Pembakaran lahan yang tidak terkendali
  • Kurangnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan

Apa yang Harus Aku Lakukan untuk Melestarikan Hutan?

Pertanyaan itu mungkin akan timbul dipikiran kalian saat ini. Olehkarena itu, aku akan memberikan beberapa informasi yang mungkin bisa menjawabnya. Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa lawareaders lakukan untuk menjaga hutan, dimulai dari cara yang mudah hingga yang susah.

1. Menggunakan Search Engine (Mesin Pencari) Ecosia

Tanam pohon sambil menelusuri web? Bisa! Ecoasia menggunakan keuntungan yang mereka hasilkan dari pencarian kita untuk menanam pohon di tempat yang paling membutuhkannya. Kapan lagi kan bisa nanam pohon tanpa ngeluarin duit lagi.

2. Memasang Ekstensi OpenTabs: Save trees by opening new tabs

Jika lawareaders tidak ingin menggunakan Ecosia, kamu bisa memasang ekstensi OpenTabs pada mesin pencari favoritmu. Cara kerjanya, yaitu OpenTabs memiliki iklan kecil di sudut yang menghasilkan uang setiap kali seseorang membuka tab baru. Uang yang dihasilkan akan digunakan untuk menanam pohon.

3. Donasikan Bibit Pohon

Lawareaders bisa mendonasikan uangnya untuk menanam bibit pohon loh. Banyak platform yang menerima penggalangan dana untuk konservasi hutan dan lingkungan, salah satu contohnya melalui LindungiHutan.com.

4. Menanam Bibit Pohon Secara Mandiri

Jika Lawareaders mau, kamu bisa menanam bibit pohon secara mandiri di area rumah kamu. Bahkan, jika kamu bisa, kamu bisa menanam bibit pohon di kawasan hutan secara langsung. Tapi, jangan tanam di sembarang lahan ya. Lawareaders harus mencari informasi yang akurat tentang lahan yang akan ditanam terlebih dahulu.

5. Hindari Produk Hasil Deforestasi

Berbelanjalah dengan bijak. Hindari produk-produk yang berasal dari deforestasi ilegal seperti kayu ilegal atau produk pertanian yang merusak lingkungan. Pilih produk-produk yang memiliki label sertifikasi berkelanjutan, seperti kayu FSC untuk memastikan bahwa produk tersebut berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab.

6. Pendidikan dan Kesadaran

Tingkatkan pengetahuan Anda tentang pentingnya hutan dan masalah yang dihadapinya, seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Sebarkan informasi ini kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.

7. Hindari Praktik Pembakaran Hutan

Jika Anda tinggal di wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan, hindari praktik pembakaran lahan yang tidak terkendali. Praktik ini dapat menyebabkan kebakaran hutan yang merusak lingkungan dan kesehatan.

8. Membeli Lahan di Perhutana

Sebenarnya, aku tidak begitu paham tentang hal ini karena aku juga baru menemukan informasi ini. Aku tambahkan diblog ini agar lebih bermanfaat, mungkin tidak banyak yang tahu.

Dikutip dari Perhutana.id, Perhutana menawarkan sebidang tanah untuk menumbuhkan hutan di mana setiap pemangku kepentingan akan mendapatkan 3 hal sebagai imbalannya.

Pertama, Anda akan memiliki sebidang tanah berukuran 4x4m² yang nantinya akan disumbangkan untuk Hutan Suci (konservatori). Kedua, Anda akan menerima sertifikat eksklusif, dirancang dan terbuat dari batu bata tanah. Terakhir, Anda dapat mengonversi sertifikat NFT menjadi mata uang.

Setelah setiap kavling dijual dan ditanam, Perhutana akan resmi didaftarkan ke Kementerian Kehutanan sebagai hutan adat bagi mereka yang tinggal di wilayah Majalengka.

9. Mendengarkan Lagu "Dengar Alam Bernyanyi"

Dengar Alam Bernyanyi merupakan lagu yang dinyanyikan oleh Laleilmanino, Sheila Dara Aisha, HIVI! dan Chicco Jerikho untuk mengajak pendengar  melihat kembali kondisi bumi dan berkolaborasi bersama untuk menjaga hutan demi mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah yang membuat bumi dalam kondisi tidak baik.

Dengan mendengarkan lagu ini, sama dengan kamu memiliki kontribusi untuk bumi, karena sebagian royalti akan disumbangkan untuk konservasi dan restorasi hutan adat di Kalimantan.

Ayo kita mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi melalui platform Spotify atau Apple Music.

Sekian beberapa fakta menarik hutan di Indonesia yang bisa aku sampaikan, aku lakukan ini #UntukmuBumiku dan aku harap tulisan ini bermanfaat untuk kita semua ya! Ayo kita #TeamUpforImpact dalam melestarikan dan menjaga hutan yang semakin hari semakin menipis ini! Kita bisa memulai dari hal yang kecil bersama-sama.

Source:
www.mongabay.co.id
www.databoks.katadata.co.id
www.kompas.com
www.biodiversitywarriors.kehati.or.id
www.repository.uin-suska.ac.id
www.pwypindonesia.org
www.biodiversitywarriors.kehati.or.id
www.perhutana.id/

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.