Niat Puasa Ramadhan: Arab, Latin & Artinya

Pelajari semua tentang niat puasa Ramadan, termasuk bacaan niat dalam bahasa Arab, Latin, dan lengkap dengan artinya serta syarat wajib puasa.

Niat Puasa Ramadhan

Pernahkah kamu merasa seperti mesin yang terus menerus bekerja tanpa henti? Tubuh dan jiwamu lelah, tapi kamu terus memacu diri? Nah, bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menekan tombol "reset" dan memulai perjalanan spiritual yang menyegarkan, yaitu dengan menjalankan ibadah puasa.

Puasa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Di balik ritual ini, terdapat banyak manfaat luar biasa, baik bagi kesehatan fisik, mental, maupun spiritual.

Salah satu syarat sah puasa adalah dengan membaca niat. Jika kamu belum tahu bagaimana niat berpuasa, khususnya niat puasa Ramadhan, kamu bisa menemukannya diblog ini.

Dari banyaknya jenis puasa yang ada, puasa pada bulan Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dikerjakan. Sesuai dengan firman Allah SWT pada Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya sebagai berikut.

"wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa"

Puasa Ramadhan dilakukan selama bulan Ramadhan selama 29 sampai 30 hari. Di mulai sejak terlihatnya hilal di langit dan diakhiri dengan Idul Fitri.

Seperti halnya sholat, puasa pun memiliki syarat wajib. Berikut ini merupakan syarat wajib berpuasa.

Syarat Wajib Puasa

  1. Beragama Islam
  2. Telah akil baligh
  3. Memiliki akal
  4. Sehat dalam jasmani maupun rohani
  5. Suci dari hadats besar
  6. Mampu dan kuat melakukan ibadah puasa

Khusus untuk seorang musafir atau seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh, diperbolehkan tidak berpuasa dengan syarat perjalanannya melalui sekitar 80 kilometer. Bila selama perjalanan cukup nyaman atau kamu tidak merasa kepayahan, contohnya kamu naik pesawat, sebaiknya kamu tetap berpuasa di saat bulan Ramadhan.

Selain safar atau dalam perjalanan, kamu juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika :

1. Sudah berusia lanjut

Jika dalam usia lanjut seseorang masih merasa sanggup untuk puasa, maka sebaiknya berpuasa. Namun bila sudah tidak sanggup, diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

2. Dalam keadaan sakit

Islam bukan agama yang memberatkan, jadi bila kamu dalam kondisi sakit kamu di perbolehkan untuk tidak berpuasa.

3. Merupakan wanita hamil atau menyusui

Karena dikhawatirkan mempengaruhi nutrisi untuk bayinya.

Rukun Puasa Ramadan

1. Niat

Berniat sebelum berpuasa merupakan hal yang wajib dilakukan pertama kali. Berniat sebetulnya tidak apa-apa bila tidak diucapkan atau dilafalkan, namun ada baiknya jika dilafalkan.

Ada dua pendapat utama tentang niat puasa Ramadan di kalangan ulama. Yuk, kita simak perbedaannya:

  1. Mazhab Syafi'i: Para ulama Mazhab Syafi'i menganjurkan untuk berniat puasa setiap malam untuk hari esoknya di bulan Ramadan.
  2. Mazhab Maliki: Menurut ulama Mazhab Maliki, cukup berniat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadan.

Jadi, tergantung kamu mengikuti mazhab yang mana ya!

Dibawah ini adalah niat untuk berpuasa di bulan Ramadhan yang dibaca setiap hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā

Artinya : "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala."

Dibawah ini adalah niat untuk berpuasa di bulan Ramadhan yang dibaca satu kali untuk sebulan:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعَ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillāhi ta‘ālā

Artinya: "Saya niat berpuasa sepanjang bulan Ramadan tahun ini fardhu karena Allah Ta'ala."

2. Menahan Diri

Manusia diperintahkan berpuasa tentu karena ada alasannya, salah satunya untuk menahan diri. Saat berpuasa, kita bukan hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi juga hawa nafsu dan dorongan-dorongan negatif lainnya. Kita belajar untuk mengendalikan diri, bersabar, dan berempati terhadap orang lain yang kurang beruntung.

Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk refleksi diri dan introspeksi. Kita diajak untuk merenungkan kehidupan, mensyukuri nikmat yang telah diberikan, dan meningkatkan kualitas diri. Puasa Ramadan bagaikan sebuah "reset button" yang menyegarkan jiwa dan raga, sekaligus menjadi ajang latihan spiritual untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Mari sambut bulan Ramadan dengan penuh semangat dan kegembiraan!

Semoga penjelasan ini bermanfaat dan menambah semangat kita untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah dan kemuliaan.

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.