Pengertian Statistika Menurut Para Ahli
Sebelum kita membahas mengenai pengertian statistika, ada baiknya kita ketahui dulu sejarah statistika. Aku akan menjelaskan sejarah statistika secara singkat terlebih dahulu, untuk sejarah yang lebih lengkapnya akan aku buat pada artikel yang berbeda ya.
Sebelum abad ke-18 atau sebelum tanggal 1 Januari 1701, penggunaan statistika sudah digunakan oleh beberapa negara seperti Roma, Mesir, dan Babilon. Data yang mereka keluarkan itu seperti data jumlah anggota keluarga, usia, nama, pekerjaan, dan jenis kelamin. Pada tahun 1500, pemerintah Inggris mengeluarkan data mingguan tentang kematian, lalu pada tahun 1662 data yang dikeluarkan telah berkembang menjadi data kematian dan kelahiran. Hanya saja, pada saat itu namanya belum dikenal dengan sebutan statistika. Tetapi, pada prinsipnya sama saja karena berhubungan dengan data.
Sekitar tahun 1772-1791, istilah statistika dibuat untuk pertama kalinya oleh Gottfried Achenwall. Namun, pada waktu itu beliau menggunakan bahasa Jerman yaitu “Statistik”. Karena jasanya ini, para ekonom Jerman menjulukinya sebagai “Bapak Statistika”. Nah, pada tahun 1791-1799, Sir John Sinclair mengenalkan istilah statistika untuk pertama kalinya dalam bahasa Inggris, yaitu statistics.
Menurut Murray Ralp Spiegel, pada awalnya statistika merupakan sesuatu yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Hingga pada akhirnya, saat ini statistika bukan hanya sekumpulan data berupa angka mengenai jumlah penduduk, usia penduduk, pekerjaan penduduk dan data lain untuk kebutuhan negara. Namun statistika merupakan sebuah ilmu pengetahuan murni maupun ilmu pengetahuan terapan yang berfungsi untuk menganalisis fakta dalam bentuk angka.
Dalam KBBI sendiri kata statistika memiliki arti sebuah ilmu tentang cara menganalisa sebuah data, menggolongkan, dan membuat tabulasi data. Sedangkan pengertian statistika menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Pengertian statistika menurut para ahli
1. Steel dan Torrie
Menurut Steel dan Torrie, statistika adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidaktentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif.
2. Anderson dan Bancroft
Menurut Anderson dan Bancroft, statistika adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan penginterpretasian data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada matematika probabilitas (peluang).
3. Croxton dan Cowden
Menurut Croxton dan Cowden, statistika adalah metode untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan, serta menginterpretasikan data yang berwujud angka-angka.
4. Marguerrite F. Hall
Menurut Marguerrite F. Hall, statistika adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan serta mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka.
4. Prof. Dr. Sudjana M.A., M.Sc.
Menurut Prof. Dr. Sudjana M.A., M.Sc., statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan penganalisisannya, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.
Kesimpulan
Statistika adalah sebuah ilmu pengetahuan tentang metode perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penginterpretasian, dan presentasi data hingga penarikan kesimpulan.
Dalam pengertian tersebut, statistika dibedakan menjadi dua macam :
- Statistika Deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau membuat sebuah gambaran mengenai objek penelitian tanpa adanya penarikan kesimpulan (metode perencanaan - presentasi data).
- Statistika Induktif (Inferensial) yang berfungsi untuk menarik kesimpulan suatu dugaan yang kita peroleh dari statistik deskriptif (metode perencanaan - penarikan kesimpulan).
Jadi, statistika bukan hanya tentang mean, median, modus saja. Dengan statistika, kita bisa mengetahui kondisi, hubungan, pengaruh, bahkan meramal sesuatu yang sedang diteliti. Tapi ramalan versi statistika ini halal ya Lawareaders karena tidak dibantu oleh setan dari bangsa jin 😂. Para peneliti hanya memanfaatkan data-data yang ada dengan ilmu pengetahuan.
Ibarat ketika kamu ingin pergi ke sekolah dan melihat langit mendung, itu adalah data yang kamu dapatkan. Lalu, kamu berpikir untuk membawa jas hujan untuk berjaga-jaga. Nah, berarti kamu telah meramalkan atau memprediksi bahwa kemungkinan nanti akan hujan. Kamu bisa meramal karena ada data dan ilmu pengetahuan berbasis fakta ilmiah.
Lawareaders adalah nama panggilan untuk pembaca situs Kamelawar.