Langit Biru dan Hutan Sebagai Pencegahan Dampak Perubahan Iklim

hubungan langit biru dan perubahan iklim

Perubahan Iklim di Indonesia

Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca ataupun musim dalam jangka panjang. Dampak perubahan iklim di Indonesia diantaranya adalah terjadinya kenaikan permukaan air laut, gagal panen di sektor pertanian, cuaca yang terkadang tidak menentu, dan kejadian siklon tropis semakin sering terjadi.

Bagaimana cara mencegah perubahan iklim? Sebenarnya iklim memang akan berubah secara alami, namun hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun, semenjak era pra-industri, suhu bumi meningkat secara tidak wajar sehingga memicu atau mempercepat terjadinya perubahan iklim. Jadi, tidak ada cara mencegah perubahan iklim namun yang ada hanyalah cara memperlambatnya.

Lalu, kenapa judulnya tentang pencegahan "dampak" perubahan iklim? Pencegahan dampaknya ya gais bukan pencegahan perubahan iklim itu sendiri. Menurut saya, dengan melakukan aktivitas yang bisa memperlambat terjadinya perubahan iklim, sama saja dengan melakukan aktivitas yang bisa mencegah terjadinya dampak-dampak dari perubahan iklim itu terhadap kita yang hidup disaat ini. Dimana kita hidup dizaman manusia yang terbiasa menghasilkan gas rumah kaca yang besar, sehingga hal tersebut memicu terjadinya perubahan iklim lebih cepat.

Langit dan Hutan

“Pandanglah indahnya biru yang menjingga. Simpanlah gawaimu hirup dunia. Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada. Dengar alam bernyanyi…”

Kalimat tadi merupakan potongan lirik lagu yang berjudul Dengar Alam  Bernyanyi oleh Laleilmanino, Sheila Dara Aisha, HIVI! dan Chicco Jerikho. Sepotong kalimat tersebut telah membuat saya bertanya-tanya "Ada apa dengan langit biru?" dan ternyata setelah pencarian yang panjang, makna yang tersirat sangatlah dalam bagi saya.

Langit Tidak Selalu Biru

Lawareaders ingat tidak sih fenomena langit merah akibat kebarakan hutan dan lahan di Jambi dulu? Nah, hal tersebut disebabkan oleh suatu partikel yang membuat atmosfer bumi menjadi lebih tebal. Jadi, hanya cahaya merah yang mampu menembus atmosfer tersebut.

langit merah di jambo

Serem tidak sih jika setiap hari kita tinggal dalam keadaan langit berwarna merah? Sepertinya, lama-lama mata bisa sakit deh.

Nah, sekarang kita sudah tahu bahwa langit itu tidak selalu berwarna biru. Selanjutnya, kita akan membahas tentang "kenapa langit biru itu penting?"

Jadi, langit biru itu memiliki hubungan dengan kualitas udara yang kita hirup. Biasanya, suatu area yang memiliki kualitas udara yang baik, langit akan terlihat biru dan cerah karena partikel polusi udara berjumlah sedikit.

Namun, menurut Piotr Jakubowski (Co-Founder dan Chief Growth Officer NAFAS), langit biru belum tentu menjamin udara yang kita hirup itu bersih (Beritasatu.com)

“Partikulat PM2,5 yang berbahaya bagi fungsi paru dan memperburuk penyakit asma dan jantung itu, bisa menyebar ratusan kilometer dari sumbernya.” ujarnya.

Singkatnya, langit yang terlihat biru bagi kita belum tentu melambangkan kualitas udara yang baik. Tapi, suatu daerah dengan kualitas udara yang baik sudah pasti memiliki langit yang biru. Jadi, zaman sekarang ini, kita sudah tidak bisa menjadikan langit sebagai indikator kualitas udara. Tapi harus menggunakan teknologi khusus pengukur kualitas udara. 

Jika ingin menghirup udara yang sehat, maka kita harus merubah gaya hidup kita menjadi lebih ramah lingkungan. Mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar sebuah program pemerintah yang bernama program langit biru. Nah, pemerintah aja sudah memulai langkah hijau walaupun secara perlahan. Kita sebagai masyarakat juga harus memulai langkah yang sevisi walaupun secara perlahan aja.

Itulah alasan kenapa langit biru itu penting, pada saat ini kita bahkan tidak tahu langit biru yang seperti apa yang memiliki udara yang sehat. Maka, kita yang harus bertindak sampai warna langit tersebut menjadi warna biru yang sebenarnya, yang memiliki udara bersih.

Dengar Alam Bernyanyi

Kali ini, anggap saja kita berada di area yang memiliki langit biru dengan kualitas udara yang baik. Tiba-tiba terdengar alunan lagu dengan lirik "Pandanglah indahnya biru yang menjingga. Simpanlah gawaimu dan hirup dunia..."

Wah, lagu ini seakan-akan lagi ngasi kabar ke saya "lihat loh Din, langitnya bagus 'kan? Sekarang, simpen dulu hpnya, coba deh hirup udaranya, segar 'kan? Mau gak kalo tiap hari kek gini? Ayo ambil tindakan yang benar mulai sekarang!".

Dengar Alam Bernyanyi merupakan lagu ajakan untuk kembali ‘melihat’ bumi dan berkolaborasi bersama untuk menjaga hutan demi mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah yang membuat bumi dalam kondisi tidak baik. Dengan mendengarkan lagu ini, sama dengan kamu memiliki kontribusi untuk bumi, karena sebagian royalti akan disumbangkan untuk konservasi dan restorasi hutan adat di Kalimantan.

Ayo dengarkan lagu ini sebanyak-banyaknya!

Team Up For Impact

Untuk kamu yang baru atau ingin belajar tentang gaya hidup yang ramah lingkungan, kamu bisa membuka website Team Up For Impact dan membuat akun. Gampang kok, kamu bisa menggunakan nomor HP atau email kamu. Kemudian, join tantangan yang ada di website tersebut. Kamu tidak perlu khawatir loh tentang tingkat kesulitan tantangan yang ada disana.

Kamu hanya perlu melakukan 1 tantangan untuk 1 hari. Kamu bahkan bisa melakukannya sambil rebahan, misalnya share konten tentang lingkungan atau membawa tas belanja jika ingin membeli sesuatu. Nah, seperti itulah contoh mitigasi perubahan iklim.

Oh iya, dengan mengikuti tantangan ini dan berhasil mengumpulkan 1400 poin. Kamu akan mendapatkan 1 bibit pohon yang akan ditanam atas nama kamu loh.

Pohon merupakan salah satu indikator paling penting yang bisa memperlambat terjadinya perubahan iklim. Kok bisa sih? Jadi, pohon itu bisa menyerap gas CO2. Gas CO2 merupakan salah satu gas yang menyebabkan terjadinya pemanasan global dan pemanasan global bisa memicu terjadinya perubahan iklim.

Kawasan yang memiliki pepohonan yang sangat banyak bisa disebut dengan hutan. Nah, itulah mengapa hutan itu penting untuk mencegah dampak-dampak dari perubahan iklim. Hutan juga bisa membantu langit menjadi biru karena fungsinya yang bisa menyerap gas CO2.

Menurut Gilliland dalam referensi (Fitria, 2009) mengemukakan bahwa penurunan tingkat polusi udara hingga ke level yang terbaik memberikan dampak yang besar bagi pemukiman. Dampak tersebut antara lain meliputi:

  1. Angka kunjungan tahunan terkait asma ke unit gawat darurat di rumah sakit dan angka rawat inap asma menurun dari 22% menjadi 6%.
  2. Prevalensi bronchitis menurun dari 40% menjadi 20%.
  3. Angka absensi sekolah terkait asma menurun hingga dua pertiga.
  4. Kasus baru asma menurun hingga 75%.

Ketika siang hari, langit tidak selalu berwarna biru. Oleh karena itu, pandangilah keadaan langit saat ini dan nikmatilah suasana itu sambil menghayati suara alam yang terdengar. Ketika rasa syukur sampai dihati kita, maka rasa ingin menjaga bumi biasanya juga akan sampai. 

Mari kita melakukan mitigasi perubahan iklim bersama-sama dengan merubah pola hidup ke arah yang lebih ramah lingkungan dan selalu menjaga hutan dimanapun kita berada.

#EcoBloggerSquad

Source:
www.republika.co.id
www.media.neliti.com

Apakah blog ini bermanfaat? Berikan ulasan untuk perbaikan.
5.0 /5.0
Belum ada ulasan
  • 5
  • 4
  • 3
  • 2
  • 1