Pengertian Keadilan Iklim dan Aksi yang Harus Dilakukan untuk Mendapatkannya

Mereka yang paling sedikit menyebabkan kerusakan iklim adalah mereka yang menderita dampak terburuknya.
keadilan iklim
Climate Justice atau Keadilan iklim

Ungkapan ini muncul dari gagasan bahwa tanggung jawab sejarah perubahan iklim terletak pada orang-orang kaya dan berkuasa, namun, secara tidak adil berdampak pada mereka yang paling miskin dan paling rentan.

Produksi emisi gas rumah kaca yang tak terkendali memicu terjadinya perubahan iklim. Penduduk yang hidup di negara yang miskin, yang tak siap dengan infrastruktur, jauh lebih menderita ketika terjadi bencana dibanding mereka yang tinggal di negara yang kaya.

Generasi tua yang mendapatkan banyak manfaat dan kekayaan dari bahan bakar fosil, penggundulan lahan, dan batu bara karena menggunakannya secara berlebihan dan pada akhirnya meninggalkan kaum muda untuk menghadapi konsekuensinya.

Apakah itu adil? Tentu saja tidak adil, bukan? Olehkarena itu, yang kita butuhkan saat ini adalah keadilan iklim. Apa itu keadilan iklim? Baca terus artikelnya ya! 😉

Pengertian Keadilan Iklim

Keadilan Iklim adalah sebuah ungkapan atau istilah yang menggambarkan peluang iklim yang aman bagi generasi mendatang bernilai sama (adil).

Perubahan iklim dapat memiliki dampak sosial, ekonomi, kesehatan masyarakat, dan dampak buruk lainnya yang berbeda pada populasi yang kurang mampu. Dampak yang mereka alami akan lebih buruk daripada mereka yang memiliki kekayaan dan teknologi canggih.

Namun, ada yang mengungkapkan bahwa negara maju sekalipun telah kesulitan dalam menghadapi krisis iklim. Contohnya adalah negara Amerika Serikat, dimana merupakan salah satu negara yang harusnya bertanggung jawab atas lebih dari seperempat dari semua emisi karbon hingga saat ini.

Dilansir dari Forestdigest.com, Sekretaris Jendral PBB António Guterres mengungkapkan bahwa badai Ian yang menghempas Amerika Serikat mengingatkan bahwa tidak ada negara dan ekonomi yang kebal dari krisis iklim.

Dari situ kita bisa membayangkan betapa besarnya penderitaan saudara kita yang hidup di negara miskin. Perubahan iklim yang berjalan dengan lambat menyebabkan bencana dari dampaknya belum merata secara global. Oleh karena itu, kita yang hidup di negara yang masih belum mengalami dampak perubahan iklim harus mengangkat atas keadilan iklim. Untuk mereka yang sudah terdampak dan kita dimasa depan.

Apa yang harus Dilakukan untuk Mencapai Keadilan Iklim?

Menurut Bank Dunia, perubahan iklim dapat memaksa 100 juta orang lagi ke dalam kemiskinan ekstrem. Selain itu, pada tahun 2050, lembaga Riset Kebijakan Pangan Internasional memperkirakan peningkatan 20% pada anak-anak kurang gizi dibandingkan dengan apa yang akan kita lihat tanpa perubahan iklim.

Inti dari keadilan iklim adalah pemahaman bahwa mereka yang paling sedikit menyebabkan kerusakan iklim adalah mereka yang menderita dampak terburuknya, seperti naiknya permukaan laut, kekeringan, gelombang panas dan banjir.

Untuk mencapai keadilan iklim, negara-negara kaya harus mengakui kesalahan historis mereka dalam menciptakan krisis ini dan mengambil langkah-langkah untuk menebusnya, misalnya dengan mendukung negara-negara berkembang untuk bertransisi ke energi bersih dan beradaptasi dengan perubahan iklim. 

Inti dari perjuangan gerakan keadilan iklim adalah tuntutan untuk "transisi yang adil", yang akan membuat masyarakat global bergerak dengan ekonomi rendah karbon, tanpa meninggalkan siapa pun. Itu berarti menyediakan pekerjaan ramah lingkungan bagi pekerja, akses yang adil dan merata ke energi terbarukan yang terjangkau dan pendanaan bagi negara-negara yang membutuhkannya.

Bagaimana Keadilan Iklim di Indonesia?

sumber: akcdn.detik.net.id

Perubahan iklim akan merugikan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pesisir. Parid Ridwanuddin, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut WALHI, menjelaskan bahwa banjir rob tahunan akan mengancam total 199 kota pesisir di Indonesia pada tahun 2050. Selain itu, sekitar 118.000 hektar wilayah akan tergenang air laut, 23 juta penduduk terkena dampak, dan kerugian ditaksir mencapai Rp1.576 triliun.

Dilansir dari iesr.or.id, menurut Bivitri Susanti, Pendiri dan Peneliti Senior Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) ada tiga hal yang harus digarisbawahi untuk penerapan keadilan iklim di Indonesia, yaitu peradilan, keputusan politik, dan masyarakat sipil.

"... Kita perlu melibatkan lebih banyak masyarakat sipil agar mereka juga bisa memahami konteks perubahan iklim.” kata Bivitri.


Sumber Referensi:
www.iesr.or.id
www.unicef.org
www.carbonbrief.org
www.globalwitness.org

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.