Blogger Gathering Bertema Sustainable Beauty and Wellness: Menjelajahi Manfaat Produk Ramah Lingkungan

Blogger gathering bersama Danang Wisnu Wardhana, Christine Pan, dan Gita Syahrani. Pelajari manfaat produk kecantikan ramah lingkungan dan dampaknya.

Blogger Gathering Bertema Sustainable Beauty and Wellness: Menjelajahi Manfaat Produk Ramah Lingkungan

Aku berkesempatan menghadiri LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang membahas seputar sustainable beauty and wellnessHanya 30 blogger terpilih saja yang berkesempatan untuk menghadiri acara in. Acara ini merupakan program lanjutan setelah program Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu berakhir, dan aku merasa sangat bersyukur telah mengikuti kompetisi tersebut karena banyak perubahan baik yang aku alami setelah itu.

Baca juga : Produk Lokal Ramah Lingkungan

Aku menghabiskan sebagian besar masa kecilku untuk bermain di sungai dan hal yang paling ku benci itu ketika ada sampah yang hanyut didepan mataku. Namun, aku belum memiliki action yang jelas terhadap perasaanku tersebut.

Misalnya saja, ketika aku melihat seseorang membuang sampah ke sungai. Hatiku marah tapi tubuhku tidak bernyali. Rasanya sangat sulit menegur sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan umum.

Jujur aja, sampai detik ini, aku juga belum bisa mengelola sampah dengan bijak. Aku bahkan belum memahami konsep gaya hidup Zero Waste Lifestyle.

Namun, setelah mengikuti Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu, aku mulai tergerak untuk melakukan aksi peduli terhadap bumi. Terimakasih banyak kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini.

Oke, kembali ke topik utama! Meskipun hanya 30 blogger yang berkesempatan mengikuti webinar, tenang saja.. Aku akan membagikan semua informasi menarik yang aku dapatkan di sini. Mari kita mulai dengan memahami apa itu Sustainable Beauty and Wellness. 

Pengertian Sustainable Beauty and Wellness

Sustainable Beauty and Wellness adalah sebuah konsep yang menekankan pada keseimbangan antara kecantikan dan kesehatan dengan kelestarian lingkungan. Konsep ini mengajak kita untuk memilih produk kecantikan dan kesehatan yang ramah lingkungan, diproduksi secara bertanggung jawab, dan aman bagi tubuh.

Mengapa Sustainable Beauty and Wellness Itu Penting?

Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang manusia menggunakan produk kecantikan dan kesehatan. Namun, jarang sekali manusia melakukan tindakan bijak terhadap sampahnya sendiri. Hal ini dapat berakibat fatal, seperti bencana alam dan kerusakan lingkungan. Contohnya, bencana alam ledakan gas metana dan tanah longsor di TPA Leuwigajah yang memakan korban jiwa hingga 157 orang.

Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa 69% sampah di Indonesia berakhir di TPA, hanya 7% yang didaur ulang dan dikompos, dan sisanya dibakar secara ilegal atau tidak dikelola sama sekali (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Jika dilihat dari sisi industri, industri kecantikan seringkali menghasilkan limbah plastik yang mencemari lingkungan dan bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Kalian pasti pernah dengar skincare 'kan? Ada skincare yang pake bahan kimia keras yang bisa bikin kulit putih dalam satu minggu. Tapi, beberapa tahun lagi ya rusak kulitnya. Sustainable Beauty and Wellness hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.

Kelebihan Sustainable Beauty and Wellness

“Pakai skincare itu harus bikin kita senang, pakai make up itu harus bikin kita bahagia. Ketika produk yang kita pakai diproses dengan bagus, dari sumber yang bagus, bahkan kita bisa saling menolong sesama, maka hal itu membuat kita semakin bahagia.” - Danang Wisnu Wardhana

Dokumen Pribadi

Yap, kelebihan produk Sustainable Beauty and Wellness yaitu kebahagiaan seluruh pihak, baik petani lokal, produsen, maupun konsumen.

Nah, apakah kalian ingin tahu informasi lebih lanjut tentang Sustainable Beauty and Wellness? Aku akan berbagi cerita keseruan acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang dilakukan secara daring beberapa hari yang lalu. Siap-siap ya, kalian akan terpesona dengan materi ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan oleh 3 narasumber itu.

1. Danang Wisnu Wardhana 

Sebagai seorang pakar konten kecantikan kulit, beliau membagikan banyak ilmu pengetahuan tentang cara merawat kulit yang sehat dan cantik. Beliau aktif menyampaikan informasinya melalui berbagai media seperti Youtube dan Instagram.

Beliau bercerita bahwa ia sudah menggunakan produk sunscreen sejak masa sekolah dasar. Ketika tren double cleansing baru populer beberapa tahun terakhir karena drama Korea, beliau sudah mempraktikkannya sejak SMP di tahun 1999.

Mendengar penuturannya, aku langsung terkesan dan berkata "Wah, pantas saja kulitnya terlihat sangat sehat!". Glowing banget cuy! Menurut aku, beliau adalah seorang pakar konten kecantikan kulit yang berpengalaman dan handal.

Mengapa bahan baku dalam produk perawatan kulit itu penting untuk diperhatikan? Saat mengisi acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering, beliau menjelaskan bahwa penggunaan skincare harus memiliki tujuan yang jelas.

Jika memiliki kulit kering, gunakanlah bahan yang dapat melembabkan kulit. Jika memiliki kulit berjerawat, gunakanlah bahan yang dapat melawan infeksi bakteri.

Hal-hal seperti inilah yang membuat kita harus belajar dan memahami kandungan skincare yang kita gunakan. Dengan begitu, ketika kita membeli produk perawatan kulit, kita sudah paham kandungan apa yang dibutuhkan kulit kita sehingga produk bekerja dengan efektif dan tidak sia-sia.

Apa hubungannya bahan baku yang ramah lingkungan dan sosial dengan kesehatan kita? Menurut beliau, produk ramah lingkungan bebas dari bahan berbahaya, sehingga kulit kita mendapatkan manfaat yang signifikan. Selain berdampak positif pada kulit, para petani lokal juga merasakan manfaatnya. 

Produk ramah sosial pasti menggunakan bahan-bahan yang berasal dari petani lokal. Ketika membeli produk tersebut, secara tidak langsung kita membantu perekonomian para petani, pekebun, atau pekerja di rantai pasokan bahan. Sebagai sesama orang Indonesia, bukankah lebih indah jika kita saling membantu satu sama lain?

2. Gita Syahrani

Beliau adalah Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), sebuah asosiasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kak Gita menjelaskan bahwa berdasarkan studi tren kecantikan di Jepang, Korea, dan China yang dilakukan LTKL bersama Madani Berkelanjutan, C Channel, dan mitra lainnya, 91,5% konsumen Asia, termasuk Indonesia, kini lebih memperhatikan bahan-bahan dalam produk kecantikan dan perawatan diri.


Lalu apa sih yang membuat konsumen tersebut lebih peduli terhadap bahan-bahan dalam produk? Ternyata kebanyakan konsumen yang berusia 15-35 tahun di 3 negara itu memiliki perhatian yang besar terhadap polusi udara, darat maupun air. Jika produk tersebut ramah lingkungan dan ramah sosial, sudah pasti kondisi lingkungan akan terjaga dari banyaknya polusi dan meningkatkan perekonomian para petani.


Mengapa memilih produk ramah lingkungan dan ramah sosial buat diri kita sendiri itu penting? Menurut beliau, kalau dari sisi riset itu balik lagi ke masalah polusi. Semakin air dan udaranya jelek, skincare apapun nggak akan berpengaruh.

Jadi, kalo kita ga tanggungjawab dengan dampak penggunaan produk kita, ya sama aja dong skincare mahal, pake serum 5 ampoule tapi kena kebakaran hutan jadi fungsinya ga bekerja. Terus kita harus ngapain dong?

  1. Baca Label
  2. Kenali Bahan
  3. Pahami Komoditas Asal
  4. Lihat Apa Dampaknya
  5. Pilih yang Lestari
  6. Berbagi Cerita Kamu

Jikalau kita masih merasa kesulitan dalam memenuhi 6 langkah diatas, paling tidak ya kita pilih brand yang menceritakan dengan transparan mengenai asal muasal produk mereka. Biarkan brandnya yang ribet wkwk, makanya jika kita menemukan brand yang dengan senang hati berbagi kisah dan ilmu, kita kudu mengapresiasikan mereka.

3. Christine Pan

Christine Pan adalah pendiri Segara Naturals, brand lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan atau eco-friendly. Segara Naturals memanfaatkan komoditas lokal sebagai bahan utama produknya, sehingga memberikan dampak positif bagi para petani lokal.

Beliau menceritakan awal mula fokus Segara Naturals pada pelestarian lingkungan. Tahun 2014-2015, saat bekerja, beliau sering mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Lombok, dan lainnya. Keindahan alam Indonesia memukau beliau, namun di sisi lain, beliau juga melihat sampah yang berserakan di mana-mana, bahkan di tempat terpencil sekalipun. Contohnya, sandal jepit di pantai, kemasan saset sampo, dan botol plastik. Pemandangan sampah ini merusak mood dan membuat beliau prihatin.

Menyadari bahwa dirinya juga berkontribusi terhadap sampah plastik dari produk perawatan kulit yang digunakan, Christine Pan mulai mencari solusi. Beliau ingin menemukan produk dengan kemasan ramah lingkungan dan bahan baku alami yang mudah dibawa saat bepergian. Dari sinilah Segara Naturals lahir.

Jujur, aku sangat terinspirasi oleh perjalanan Kak Christine dalam membangun Segara Naturals. Terlebih ketika beliau berkata, "Kami tidak pernah mengklaim zero waste karena memang tidak mungkin mencapai zero waste sepenuhnya. Tapi, kami berkomitmen untuk meminimalisirnya. Kami tidak hanya fokus pada produk yang ramah lingkungan, tetapi juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam operasional perusahaan. Contohnya, staf Segara Naturals tidak menggunakan kemasan plastik yang menghasilkan sampah plastik. Namun, kami masih terkendala dengan pembungkus plastik yang didapatkan dari pemasok kemasan kami. Setiap kaleng aluminium yang kami terima dari supplier dibungkus dengan plastik."

Menurutku itu luar biasa! Kak Christine tidak hanya memikirkan dari segi produk, tetapi juga bagaimana operasional perusahaan dapat ramah lingkungan. Salah satu cita-citaku saat SMA adalah menjadi pemilik produk masker wajah dengan kemasan ramah lingkungan. Namun, setelah mengikuti kompetisi #LestarikanCantikmu, aku ingin bahan baku produkku berasal dari komoditas lokal.

Acara ini benar-benar membuka mataku dan memberiku banyak pencerahan. Ternyata masih banyak hal yang perlu aku perhatikan. Sebagai seorang Muslim, aku diwajibkan untuk berdagang dengan jujur dan tidak hanya omong kosong. Terima kasih, Kak Christine!

Nah, begitulah keseruan acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering. Selain 3 narasumber di atas, tak lupa ada Mbak Fransiska Soraya nih yang membuat jalan acara menjadi lancar dan seru. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih sudah meluangkan waktunya dan sampai jumpa dipostingan selanjutnya!

#EcoBloggerSquad

Bacaan selanjutnya: Mengatasi Perubahan Iklim Dengan Menjaga Hutan

Referensi :
- kanalkomunikasi.pskl.menlhk.go.id
- Materi yang diberikan oleh narasumber
When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.