9 Cara Mencegah Dampak Perubahan Iklim Untuk Anak Muda

Apakah perubahan iklim bisa dihentikan? Tidak sepenuhnya, tetapi kita harus mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim tersebut.
Cara Mencegah Dampak Perubahan Iklim

Halo Lawareaders, bagaimana kabar kalian saat ini? Semoga keadaan kalian baik-baik aja ya, terutama disaat kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini. Kali ini aku mau membahas tentang cara kita sebagai anak muda agar bisa berkontribusi dalam mencegah dampak perubahan iklim. Ingat, mencegah dampaknya ya teman-teman.

Lawareaders adalah nama panggilan untuk pembaca situs Kamelawar.

Nah, untuk perubahan iklim itu sendiri. Apakah perubahan iklim bisa dihentikan? Tidak sepenuhnya, karena perubahan iklim itu sebenarnya terjadi secara alami atau dengan kata lain pasti akan terjadi, seperti perubahan bumi menuju zaman es yang terjadi dalam siklus 100 ribu tahun. Namun, kita bisa mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim tersebut.

Perubahan iklim saat ini dianggap berbeda dengan perubahan iklim pada zaman dulu dalam sejarah Bumi ini karena kaitannya dengan aktivitas manusia yang sudah modern saat ini. Misalnya, Perubahan iklim harusnya terjadi pada tahun 3000 eh karena aktivitas manusia, malah berganti lebih cepat jadi tahun 2500. Misalnya aja ya teman-teman, ilustrasi gampangnya gitu.

Salah satunya penyebabnya adalah gas rumah kaca yang manusia modern ciptakan saat ini. Iklim bereaksi lambat terhadap semua gas rumah kaca yang telah kita lepaskan ke langit. Butuh puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk merasakan dampak terburuknya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa perubahan iklim itu nyata ya teman-teman, kita tidak boleh menjadi manusia yang skeptis mengenai hal ini. Para ilmuwan telah mengamati Bumi sejak lama. Mereka menggunakan satelit NASA dan instrumen lain untuk mengumpulkan informasi mengenai atmosfer, lautan, daratan, dan es Bumi dan informasi itu memberitahu kita bahwa iklim bumi semakin hangat saat ini.

Keraguan tidak bisa menjadi solusi ketika suatu saat nanti suhu bumi telah melebihi batas kemampuan manusia, perubahan cuaca yang ekstrem, hingga bencana lain yang datang bertubi-tubi. Coba kita lihat sesuatu yang sangat dekat saat ini, yaitu pandemi COVID-19. Misalnya, kita anggap ini hanya 1 bencana yang menghampiri manusia. Tapi, seluruh dunia telah kewalahan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini.

Bagaimana jika nanti bencana yang menyeramkan atau yang jarang terjadi datang secara tiba-tiba disaat kita sedang kesusahan mengatasi pandemi ini? Dimana bencana itu merupakan dampak dari perubahan iklim yang terjadi karena ulah manusia sendiri. Untuk itu, mulai dari sekarang kita harus bertindak untuk mencegah dampak yang akan terjadi.

Oleh karena itu, solusi yang kita punya adalah dengan bertindak sekarang juga, #TimeforActionIndonesia. Salah satu cara untuk mencegah dampaknya, yaitu dengan menahan emisi dan kemudian menghilangkannya secara bertahap. 

Program pemerintah yang sering kita dengar mengenai hal itu disebut dengan net zero-emission. Dimana jumlah emisi yang kita lepas sama dengan jumlah emisi yang kita serap kembali. Tindakan itu tidak hanya berlaku untuk pemerintah saja, tetapi seluruh manusia yang ada di bumi ini. Khususnya kita #MudaMudiBumi.

Pilihan kamu bisa menciptakan perubahan

Kenapa anak muda harus bertindak? Karena mungkin saja yang merasakan dampak terburuk dari perubahan iklim adalah kita sendiri sebagai generasi penerus. Kita juga melakukannya #UntukmuBumiku agar terhindar dari banyaknya bencana, cuaca yang ektrem, dan suhu yang lebih panas. 

Apakah kalian sadar bahwa dampak perubahan iklim telah terjadi saat ini? Walaupun ini bukan dampak terburuknya, tapi sudah banyak manusia yang merasa resah hingga dirugikan secara ekonomi ataupun kesehatan. Apalagi kita nanti ya kan?

Cara Mencegah Dampak Perubahan Iklim Versi Anak Muda

Perubahan iklim adalah masalah global yang semakin mendesak perhatian. Semakin banyak anak muda yang menyadari urgensi perlunya tindakan untuk mencegah dampak perubahan iklim. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara yang dapat dilakukan oleh anak muda untuk ikut berkontribusi dalam upaya mencegah perubahan iklim.

1. Berkendara Lebih Sedikit

Jika jarak kita terhadap tempat tujuan yang diinginkan itu dekat, kita bisa berjalan kaki, bersepeda ataupun menggunakan alat transportasi lain yang tidak memerlukan bahan bakar minyak ataupun listrik. Dengan begitu kita telah mengurangi jejak karbon sekaligus berolahraga dan bisa meningkatkan kesehatan.

Kurangi juga penggunaan mobil karena emisi karbonnya cukup besar loh. Jangan lupa mengutamakan penggunaan transportasi umum jika memang dibutuhkan. Selain membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan transportasi ramah lingkungan juga membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara.

2. Pilih Produk Ramah Lingkungan

Belajarlah untuk menerapkan standar gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Anak muda dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja kain ketika berbelanja, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan menghindari penggunaan sedotan plastik. Mengutip laman dw.com, selain menciptakan limbah, produksi plastik juga bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil.

Untuk itu, kita bisa menggunakan plastik ramah lingkungan yang terbuat dari bahan nabati. Oh iya, bahan nabati yang digunakan produsen juga tidak boleh berasal dari lahan bekas penggundulan hutan ya. Soalnya, penggundulan hutan akan menyebabkan terlepasnya emisi karbon yang luar biasa besar. Sama aja deh jadinya huhu.

produk ramah lingkungan

Ngomong-ngomong foto diatas merupakan sebagian produk ramah lingkungan yang aku gunakan, kebanyakan dapet dari hadiah sih, tapi aku lagi berusaha untuk merubah gaya hidup aku secara perlahan.

Membiasakan diri untuk membawa tas belanjaan dari rumah sehingga bisa mengurangi limbah plastik. Jika kita membiasakan diri, maka tubuh akan otomatis melakukan tindakan serupa diwaktu mendatang sehingga pola hidup akan berubah menjadi lebih baik. Untungnya, tempat tinggalku sekarang memiliki peraturan bebas plastik bagi supermarket yang ada. Jadi, mau ga mau aku harus membawa tas belanja sendiri.

Masih banyak lagi produk ramah lingkungan lainnya yang berguna untuk mencegah dampak perubahan iklim seperti Lampu LED, pakaian dari serat nabati, sikat gigi, tisu yang terbuat dari bambu, pupuk kompos, sabun non-deterjen, produk hasil daur ulang, hingga teknologi seperti panel surya organik.

3. Gunakan Lampu LED

Lampu LED lebih hemat daripada lampu jenis lainnya. Daya yang dimiliki lampu LED 90% lebih rendah dan panas yang dihasilkan juga lebih rendah sehingga ruangan lebih adem. Dibandingkan lampu pijar, lampu ini lebih baik bagi kesehatan mata karena penerangan yang diciptakan lebih fokus dan menyeluruh. Kelebihan lain dari lampu LED yaitu usianya yang lebih panjang dimana 30x lebih awet daripada lampu pijar biasa

4. Matikan Lampu

Walaupun kita sudah menggunakan Lampu LED yang dikenal lebih hemat energi daripada lampu jenis lainnya, hal itu tidak boleh membuat kita gelap mata. Jika tidak dibutuhkan ya dimatikan. Menghidupkan sebuah lampu juga butuh energi dan sudah pasti turut menyumbang emisi karbon yang akan naik ke atmosfer.

Anak muda dapat berperan dalam mengurangi dampak perubahan iklim dengan menghemat energi di rumah. Gunakan peralatan listrik dengan efisiensi energi yang tinggi misalnya, atur suhu AC sedemikian rupa sehingga tidak terlalu dingin atau panas. Dengan menghemat energi, kita dapat mengurangi penggunaan sumber energi fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

5. Kurangi Konsumsi Pakaian

Tau gak sih kalo industri fashion itu telah menyumbang 10% emisi karbon dan 20% limbah air secara global? Selain itu, industri ini juga menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia karena gaya hidup manusia yang terlalu banyak inginnya. Dengan mengurangi konsumsi pakaian berarti kita turut andil dalam mencegah terjadinya dampak dari perubahan iklim.

6. Mendukung Energi Terbarukan

Anak muda dapat mendukung upaya untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil dengan beralih ke energi terbarukan. Dari alat yang kecil-kecil aja dulu. Jika sudah dewasa dan mampu, kamu bisa membeli listrik dari sumber energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin. Selain itu, anak muda juga dapat mempromosikan energi terbarukan kepada orang lain dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggunakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.

7. Tidak Membuang Makanan

Apakah kalian ingat kejadian ledakan di TPA Leuwigajah di Cimahi pada tanggal 21 Februari 2005 dulu? Bencana itu terjadi karena penumpukan sampah organik yang berakhir dengan ledakan karena gas metana yang dihasilkannya. Gas metana merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang rentan terhadap api. Sama seperti karbon, gas ini juga menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Metana dalam jangka panjang menjadi pemicu pemanasan global 25-30 kali lebih besar daripada CO2 . Jadi, jika tidak bisa mendaur ulang sampah organik yang dihasilkan dari makanan kita, ya habiskanlah atau sedekahkan kepada binatang liar jika cocok dilidah mereka.

8. Menghemat Air

Kita tahu bahwa 2/3 bumi ini terdiri dari air. Tetapi, 97% air di bumi itu berada di laut dan samudra sehingga berjenis air asin. Lalu 3% sisanya merupakan air tawar, sebagian besarnya membeku pada es di kutub. Sehingga, tinggal tersisa 1% persen saja air tawar di bumi yang tersebar dalam tanah, sungai, dan danau diseluruh dunia. Diperkirakan air yang layak diminum manusia hanya sebesar 0,5% saja. (dikutip dari laman imhisyam).

Perubahan Iklim yang terjadi dalam kurun beberapa waktu belakangan membuat ketersediaan air bersih mengalami krisis. Menurut WHO, krisis air dunia terjadi akibat dari perubahan iklim yang ekstrem. Perubahan iklim bisa berakibat pada kenaikan temperatur, perubahan tekanan udara, dan curah hujan (dikutip dari laman imhisyam). Menghemat pemakaian air bisa mengurangi volume di saluran buang air sehingga mengurangi risiko banjir. 

9. Ceritakan Kepada Oranglain

Cara anak muda mengatasi perubahan iklim

Dengan berbagi informasi, maka oranglain menjadi tahu. Kita bisa menceritakannya melalui lisan kepada orang terdekat seperti keluarga dan teman. Bisa juga dengan memanfaatkan media sosial yang ada seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Seperti blog Kamelawar ini, aku lagi cerita ke kalian semua loh hehe. Bahkan, ada anak muda yang memanfaatkan forum international sebagai kontribusinya dalam melawan krisis iklim ini. Stevan Setiawan, perwakilan Indonesia di pertemuan "Youth4Climate: Driving Ambition" yang diselenggarakan oleh Pemerintah Italia pada 28-30 September 2021 di Kota Milan.

Itulah 9 cara anak muda mencegah dampak perubahan iklim versi Kamelawar. Kalo versi kamu gimana? Jika ada ide menarik lainnya, jangan lupa tulis di kolom komentar yaa. Semoga bermanfaat.

#EcoBloggerSquad

Sumber:
- bbc.com
- climatekids.nasa.gov
- amp.dw.com
- imhisyam.com
- its.ac.id

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.