Dampak Perubahan Iklim yang Aku Rasakan Saat Ini

Sebulan ini aku merasa suhu kamarku semakin panas, bahkan disaat malam hari. Hembusan angin terkadang terasa lebih hangat.
Dampak Perubahan Iklim yang Aku Rasakan Saat Ini

Dikutip dari situs metoffice.gov.uk, iklim di Bumi telah berubah sejak terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu. Selama sejuta tahun terakhir, Bumi telah mengalami serangkaian zaman es, termasuk periode dingin (glasial) dan hangat (interglasial). Selama beberapa ribu tahun terakhir, Bumi berada dalam periode interglasial dengan suhu konstan. Namun, sejak Revolusi Industri pada 1800-an, suhu global telah meningkat jauh lebih cepat.

Ada banyak siklus alam yang menyebabkan perubahan sistem iklim. Pertama, Siklus Milankovitch dapat menyebabkan suhu bumi berubah karena mempengaruhi jumlah sinar matahari yang jatuh ke Bumi. Namun, siklus ini berlangsung selama puluhan atau ratusan tahun sehingga tidak mungkin menyebabkan perubahan iklim yang kita lihat saat ini. Kedua, El Niño Southern Oscillation (ENSO), menyebabkan suhu global menghangat pada tahun ‘El Niño’ dan suhu menjadi dingin pada tahun ‘El Niña’. Pola-pola ini bisa mempengaruhi suhu global dalam waktu yang singkat. Namun, ENSO tidak bisa menjelaskan pemanasan terus-menerus yang kita lihat saat ini.

Kekuatan alam juga dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti penyinaran matahari dan gunung berapi. Kita bahas dari penyinaran matahari terlebih dahulu. Setiap peningkatan energi matahari akan membuat seluruh atmosfer Bumi menjadi hangat, tetapi kita hanya bisa melihat pemanasan di lapisan bawah. Letusan gunug berapi menghasilkan partikel aerosol yang mendinginkan bumi, tetapi juga melepaskan karbondioksida, yang menghangatkannya. Gunung berapi menghasilkan karbondioksida 50 kali lebih sedikit daripada yang dilakuka manusia, jadi bisa kita ketahui bahwa gunung berapi bukanlah penyebab utama pemanasan global saat ini. Lagi pula, efek pendinginan dari gunung berapi lebih dominan dari efek pemanasannya.


Pemicu Perubahan Iklim

Ketika melihat semua bukti, ada konsensus ilmiah besar bahwa manusia merupakan penyebab utama perubahan iklim. Aktivitas manusia telah melepaskan gas rumah kaca seperti metana, karbondioksida, dinitrogen oksida, dan Freon ke atmosfer bumi. Disana gas tersebut menahan panas yang berasal dari sinar matahari sehingga terjebak di atmosfer dan menyebabkan terjadinya pemanasan secara global.

Perubahan pada Sistem Iklim

Perubahan Iklim dapat mempengaruhi sistem iklim di Bumi.
  • Perubahan siklus hidrologi
  • Cuaca lebih ekstrim
  • Bumi yang lebih hangat
  • Perubahan arus laut
  • Es yang mencair
  • Penghijauan global
  • Permukaan laut yang naik
  • Pengasaman laut

Dampak Perubahan Iklim

  1. Kerusakan insfrastruktur
  2. Kekurangan stok pangan
  3. Kelangkaan air bersih
  4. Kebakaran hutan
  5. Migran
  6. Konflik internasional
  7. Banjir
  8. Longsor
  9. Tekanan oanas
  10. Wabah nyamuk DBD
  11. Perubahan musim
  12. Perikanan gagal
  13. Hilangnya keanekaragaman hayati
  14. Kelaparan
  15. Meningkatnya tindakan kriminal
  16. Kerusakan ekosistem laut
  17. Kematian yang meningkat
Mungkin masih banyak lagi yang tidak disebutkan. Jika iklim terus berubah, beberapa bagian di bumi akan menjadi tempat yang sulit untuk ditinggali. Manusia yang hidup pada masa depan mungkin harus meninggalkan rumah atau kampung halaman mereka. Lalu bagaimana dengan saat ini? Mungkin dampak dari perubahan iklim yang kita rasakan bisa sama maupun berbeda. Berikut ini adalah dampak perubahan iklim yang aku rasakan.

Dampak Perubahan Iklim yang Aku Rasakan

Saat ini, aku sedang menjalani perkuliahan di Kota Semarang. Kosku berada di daerah yang cukup tinggi, aku bisa melihat hamparan atap rumah tetangga disiang hari dan kumpulan cahaya lampu dimalam hari. Aku bahkan bisa melihat sedikit penampakan laut dari teras kos. Hembusan angin dengan mudah menghampiriku, begitu juga dengan sinar matahari yang terasa lebih dekat.

Laut Malam

Sebulan ini, aku merasa suhu kamarku semakin panas, bahkan disaat malam hari. Hembusan angin pun terasa lebih hangat. Walaupun begitu, aku tetap mengharapkan angin tersebut masuk melalui jendela kamarku karena kipas angin saja tidak cukup untuk mendinginkan ruangan ini.

Sejak empat atau lima bulan yang lalu, aku selalu menemukan satu ekor ulat kaki seribu di dalam kamarku tiap bulannya. Kemungkinan ulat itu masuk melalui jendela yang aku buka ketika siang hari. Aku tidak begitu mempermasalahkannya karena bagiku mungkin mereka sedang mencari tempat yang lebih nyaman karena binatang pun bisa merasakan dampak dari perubahan iklim.

Namun, dua bulan yang lalu, jumlah ulat kaki seribunya semakin meningkat. Bahkan, sebulan yang lalu aku menemukan 5 atau 6 ekor ulat kaki seribu dan itu membuatku parno sendiri. Tidak lama dari kejadian tersebut, aku pernah mendapat penyakit kulit secara tiba-tiba, bentuknya seperti digigit tomcat tapi aku sama sekali tidak sadar dan seperti tidak digigit.

Dikutip dari Alodokter.com bahwa sejatinya kaki seribu tidaklah menggigit. Akan tetapi, saat merasa terancam, hewan ini menggulungkan tubuhnya dan mengeluarkan substansi beracun seperti hydrogen sianida dan asam hidroklorit yang bersifat mengiritasi kulit. Bisa jadi kulit pada tanganku terkena racun tersebut dan teriritasi.

Aku juga tidur dengan tidak tenang sehingga sering bangun saat tengah malam. Alhasil, aku tidak membuka jendela kamarku selama sampai bulan April ini. Karena tidak ada satupun ventilasi, kamarku sudah seperti sauna aja saat siang hari 😂. Sebenarnya, aku sering main ke kos teman dan pulang ketika malam hari. Biasanya, hawa kamarku selalu dingin ketika aku pulang. Namun, pada bulan Maret hingga awal April ini, hawa kamarku terasa hangat disaat malam hari.

Kondisi ini membuatku tidak nyaman dalam beraktivitas. Daya tahan tubuh semakin melemah dan aku menjadi malas mengerjakan tugas-tugas kampus karena kesulitan untuk fokus berpikir.

Aku bahkan lebih sering berkeringat hingga cucian makin menumpuk. Aku sebagai anak kos merasa pengeluaran semakin meningkat karena lebih sering membeli keperluan untuk mencuci baju. Karena telah merasakan banyaknya dampak ini, akupun mulai melakukan langkah-langkah kecil yang insyaAllah membantu memperlambat dampak puncaknya dari perubahan iklim. Aku mengurangi jejak emisi karbon dengan lebih sering berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum.

Pada tanggal 22 Maret 2022, aku mendapat tantangan dari #TeamUpForImpact untuk melakukan aksi sederhana yang berdampak besar bagi bumi dan kehidupan. Kalian bisa membaca pengalamanku dalam menyelesaikan tantangan tersebut pada artikel "6 Aksi Sederhana yang Memperlambat Dampak Perubahan Iklim Team Up For Impact".

Singkatnya, selama 5 hari aku menjalankan misi untuk tidak membeli makanan atau minuman yang berkemasan, tidak makan daging merah, menghemat listrik selama 2 jam, tidak menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin, dan tidak menghasilkan sampah makanan.

Ayo ikutan challanges yang berguna #UntukMuBumiKu! Caranya dengan membuka website teamupforimpact.org sekarang juga. Disana kita bisa mendapat tantangan yang berbeda setiap bulannya, so ga bakalan bikin bosan.

Bagaimana dengan kalian? Apa yang telah kalian rasakan dari dampak perubahan iklim? Kalian bisa ceritakan dengan singkat dikolom komentar.

Source:
www.metoffice.gov.uk
www.alodokter.com

When I die, the data live forever ✨ I hope this blog is useful for you and others.