Mata Kering Bikin Produktivitas Turun? Atasi dengan Insto Dry Eyes
KAMELAWAR.COM - Jam di laptopku menunjukkan pukul 1 dini hari. Deadline tinggal 5 jam lagi, tapi mataku mulai memberontak. Perih. Sepet. Berat. Kamu kenal sensasi ini? Sebagai content creator yang bekerja remote, aku mengangkat tangan paling tinggi soal "mata dipaksa maraton menatap layar"!
Di era digital ini, kita mungkin tidak menyadari bahwa mata telah menjadi salah satu organ yang bekerja paling keras. Riset menunjukkan prevalensi mata kering di Indonesia mencapai 27,5-30,6% – dan kemungkinan besar akan terus naik!
Kenapa bisa begitu? Coba tebak berapa lama rata-rata orang Indonesia melototi layar setiap hari?
7 jam 42 menit.
Yup, hampir sepertiga hari kita dihabiskan dengan mata terpaku pada pixel-pixel bercahaya. Angka yang jauh melampaui rata-rata global!
Aku sendiri, ketika deadline mengejar atau terlalu menikmati proses kerja, mataku bisa non-stop menatap layar 15 jam straight! Sampai disuatu titik, produktivitasku pernah langsung anjlok dan aku bahkan nggak bisa buka laptop selama beberapa hari.
Inilah kisah nyataku melawan mata kering yang sempat menghancurkan ritme kerjaku, dan bagaimana aku menemukan penyelamat dalam bentuk tetes kecil.
Pengakuan Jujur: Aku Pernah Menyepelekan Mata Kering
Sebagai content creator, ritme kerjaku bisa dibilang chaotic. Nggak seperti pekerja kantoran dengan jam kerja tetap, projekku datang secara random dan deadline-nya sering bikin jantung berdebar.
Yang konsisten hanyalah satu hal. Saat dapat proyek, aku bisa menatap layar non-stop dalam waktu super lama. Perfeksionisku kadang jadi musuh terbesarku, selalu ingin hasil yang maksimal dan punya sentuhan berbeda dari yang lain.
Jadwal ideal yang kuimpikan sebenarnya seperti ini:
- 06.00-07.00: Ngecek email dan medsos sambil sarapan
- 08.00-12.00: Nulis konten di laptop tanpa gangguan
- 12.30-13.30: Istirahat sambil scrolling Instagram/TikTok
- 14.00-18.00: Lanjut berkutat dengan dokumen dan research
- 20.00-22.00: Movie time atau browsing untuk riset artikel besok
Tapi kenyataannya? Seringkali aku masih terjaga sampai jam 2 pagi untuk mengejar deadline, atau mendadak harus merevisi konten di hari Minggu karena client request.
Lucunya, beberapa hari kemudian saat kulihat lagi hasilnya, aku suka mikir, "Lho, hasilnya nggak sesempurna yang kubayangkan. Kenapa aku nggak hemat waktu aja ya?"
Dan inilah harga yang kubayar. Ada titik dimana mataku benar-benar mogok. Bukan cuma capek, tapi rasanya seperti menolak untuk menatap layar apapun. Bahkan untuk sekedar cek notifikasi di HP aja rasanya berat banget. Biasanya, kalau udah begini, terpaksa aku "puasa laptop" 2-3 hari.
Jujur, dulu aku super cuek dengan tanda-tanda awal mata kering. Saat mata mulai terasa ganjal atau perih, aku sering berpikir, "Ah, ini pasti cuma efek kurang tidur" atau "Besok juga normal lagi kok." Butuh beberapa kali "krisis mata" seperti ini sampai akhirnya aku sadar. Ini bukan sekedar capek biasa. Ada sesuatu yang salah, dan mengabaikannya hanya memperburuk keadaan.
"Mata Kering" Bukan Penyakit Biasa, Tapi Sering Diabaikan!
Sebelum cerita lebih jauh, penting banget nih kita paham bahwa mata kering bukanlah keluhan sepele yang bisa diabaikan begitu saja. Ini kondisi medis serius yang perlu diperhatikan.
Banyak dari kita (termasuk diriku dulu) menganggap mata kering hanya sebagai kelelahan biasa atau efek sementara dari menatap layar terlalu lama. Padahal, mata kering adalah ketidakseimbangan pada sistem air mata yang bisa berdampak pada kenyamanan dan kesehatan mata jangka panjang.
Berdasarkan informasi dari Jakarta Eye Center (JEC), DR. Dr. Tri Rahayu, SpM(K) menyampaikan fakta yang mengejutkan: "Berdasarkan temuan kami di JEC, hanya 60 persen pasien dry eye yang memiliki gejala. Artinya, sekitar 40 persen pasien tidak menyadari bahwa mereka mengalami mata kering."
Ini cukup mengkhawatirkan karena artinya banyak dari kita mungkin mengalami mata kering tanpa sadar! Data JEC juga menunjukkan lonjakan pasien dengan keluhan mata kering hingga 62% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Itulah mengapa kampanye #MataKeringJanganSepelein sangat penting. Dengan mengenali dan menangani gejala mata kering sedini mungkin, kita bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mata Normal vs Mata Kering
Pernah penasaran nggak sih, gimana sebenernya mata sehat itu bekerja?
Mata sehat selalu dilindungi lapisan air mata tipis yang crucial banget untuk penglihatan jernih. Sepanjang hari, mata kita continuously memproduksi air mata dalam jumlah kecil yang:
- Menjaga permukaan mata tetap licin (kayak pelumas alami)
- Membersihkan debu atau kotoran yang masuk
- Memastikan permukaan mata tetap rata supaya penglihatan nggak buram
- Dilengkapi zat anti-infeksi alami yang melawan kuman
![]() |
Sumber: Batravision.com (Re-design by me) |
Keren kan sistem di mata kita? Air mata ini punya tiga lapisan utama:
- Lapisan Minyak (Lipid): Lapisan terluar yang diproduksi kelenjar Meibomian di kelopak mata. Tugasnya melumasi mata dan mencegah air mata cepat menguap.
- Lapisan Air (Aqueous): Lapisan tengah sekaligus yang paling tebal. Fungsinya memberi nutrisi dan perlindungan untuk kornea.
- Lapisan Lendir (Musin): Lapisan terdalam yang langsung nempel di permukaan mata. Fungsinya membantu air mata menyebar merata dan tetap menempel baik di mata.
Lalu, Apa Bahaya Mata Kering Jika Terus Diabaikan?
Mungkin banyak yang mikir, "Mata kering kan cuma bikin nggak nyaman, nggak bahaya-bahaya amat."
Well, aku juga dulu mikir gitu, sampai dokter mata menjelaskan beberapa risiko jika mata kering nggak ditangani dengan baik:
- Kerusakan pada kornea - Lapisan bening mata bisa terluka
- Gangguan penglihatan - Dari ringan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
- Konjungtivitis - Peradangan pada selaput mata
- Risiko infeksi lebih tinggi - Mata jadi lebih rentan terhadap kuman
- Ulkus kornea - Dalam kasus yang parah, bisa terjadi luka terbuka pada kornea
- Keratitis - Peradangan pada kornea yang bisa mengganggu penglihatan
Mengerikan kan? Makanya sekarang aku nggak main-main lagi kalau mata mulai terasa nggak nyaman.
Sekarang, Kenali Tanda-Tanda Mata Kering, Yuk!
![]() |
Sumber referensi: Malayaoptical.com |
Meskipun sindrom mata kering ini mungkin nggak gampang untuk disembuhkan total di banyak kasus, tapi kabar baiknya, gejalanya cukup mudah kok untuk diobati. Dengan penanganan yang tepat, kualitas hidup kita juga bisa jadi lebih baik. Nah, apa saja sih tanda-tanda mata kering yang paling umum dan perlu kita waspadai? Yuk, kita simak bareng-bareng di bawah ini!
- Jadi Lebih Sensitif sama Cahaya
Mata jadi gampang iritasi saat kena cahaya terang, lampu mobil saat malam, atau bahkan saat lama menatap layar.
- Mata Kelihatan Merah
Nggak perlu nangis dulu, mata udah merah sendiri. Ini karena kurangnya pelembap alami dari air mata.
- Penglihatan Kabur Mendadak (tapi nggak lama)
Kadang ngeliat blur beberapa detik sampai menit, terutama setelah lama menatap layar.
- Penglihatan Nggak Stabil
Mirip sama penglihatan kabur yang hilang timbul tadi, penglihatan kita bisa jadi 'naik-turun' atau terasa nggak stabil sampai lapisan air mata kita kembali seimbang.
- Anehnya, Mata Malah Jadi Berair
Kedengarannya agak aneh ya, mata kering kok malah jadi berair? Tapi ini beneran, lho! Justru karena saking keringnya, mata kita secara refleks memproduksi lebih banyak air mata sebagai upaya untuk ngejaga kelembapannya.
- Mata Rasanya Capek Banget
Ada sensasi mata berat dan tegang, bawaannya pengen merem terus.
- Mata Jadi Gatal Nggak Karuan
Bikin kita refleks pengen ngucek, padahal itu justru memperburuk keadaan.
- Ada Rasa Perih atau Kayak Terbakar
Sensasi nggak enak seperti perih atau panas kayak terbakar juga bisa muncul di sekitar atau bahkan di dalam mata kita.
- Muncul Lendir Lengket di Sekitar Kelopak Mata
Kadang, kita juga bisa nemuin ada lendir yang teksturnya lengket gitu di sekitar kelopak mata. Biasanya sih, ini paling sering kejadian pas kita baru bangun tidur di pagi hari.
- Keluar Lendir yang Lebih Kental
Selain lendir lengket yang mungkin muncul pas bangun tidur, kadang bisa juga keluar lendir dari mata yang teksturnya lebih kental dari biasanya.
- Rasanya Ada yang Nganjel di Mata
Rasa kayak ada benda asing dimata, padahal nggak ada apa-apa.
- Pakai Lensa Kontak Jadi Nggak Nyaman
Buat pengguna softlens, mata kering bikin pemakaian lensa jadi torture.
Pernah merasakan beberapa (atau bahkan semua) gejala di atas? Kamu nggak sendirian! Tapi, pertanyaannya, apa sih yang bikin mata kita jadi kering?
Penyebab Umum Mata Kering
Oke, kita udah kenalan sama tanda-tanda mata kering, sekarang jadi makin penasaran kan, apa sih sebenernya yang memicu mata kita jadi kering? Ternyata, ada lumayan banyak faktor lho yang bisa jadi penyebabnya. Yuk, kita intip beberapa yang paling umum terjadi:
- Faktor Usia
Semakin bertambah usia, wajar banget kalau produksi komponen minyak dalam air mata kita jadi berkurang. Makanya, nggak heran kalau orang lanjut usia (lansia) seringkali punya keluhan khas mata kering.
-
Faktor Lingkungan
Kondisi cuaca di sekitar kita juga ngaruh banget, lho! Cuaca yang banyak angin atau sangat kering (misalnya, seperti di daerah gurun atau dataran tinggi) bisa bikin air mata kita lebih cepat menguap. Selain itu, penggunaan pendingin ruangan (AC) juga bisa jadi salah satu dalangnya. Contoh gampangnya, pernah nggak sih bangun tidur terus mata terasa kering banget setelah semalaman tidur di ruangan ber-AC?
-
Disfungsi Kelenjar Meibomian
Jika kelenjar minyak di kelopak mata ini bermasalah, gejalanya bisa berupa mata terasa panas seperti terbakar, iritasi, kering, dan jadi tidak tahan lama pakai lensa kontak. Dokter biasanya akan memeriksa kelenjar ini dan cairannya untuk tahu masalahnya.
-
Menopause
Wanita yang sedang atau sudah menopause lebih gampang kena mata kering.
-
Lingkungan Kerja
Bekerja di tempat yang banyak debu dan angin bisa berisiko membuat mata kering, terutama bagi orang yang memang sudah rentan.
-
Obat-obatan
Beberapa obat seperti obat alergi (antihistamin) dan obat pilek (dekongestan) bisa bikin mata kering. Obat lain yang juga bisa jadi penyebab misalnya: pereda nyeri, penenang, pil KB, obat untuk tekanan darah tinggi (beta blocker), obat untuk membuang cairan tubuh (diuretik), dan obat depresi (antidepresan).
-
Penggunaan Softlens
Memakai softlens bisa ikut menyebabkan mata kering. Sebaiknya tanyakan langsung ke penjual atau dokter mata mengenai jenis softlens yang cocok dan aman.
-
Membaca Layar Komputer
Duduk berjam-jam di depan komputer bisa membuat kita jadi jarang berkedip, dan ini menyebabkan mata kering. Ada juga kondisi yang disebut "sindrom penglihatan komputer" yang banyak dipelajari terkait hal ini.
- Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit bisa berhubungan dengan mata kering yang tidak sembuh-sembuh (kronis). Contoh penyakit yang paling sering dikaitkan dengan mata kering adalah sindrom Sjogren. Penyakit lain yang juga bisa berpengaruh misalnya keratokonjungtivitis sicca, xeroftalmia, lupus, penyakit Grave (gangguan tiroid), diabetes, dan skleroderma.
- Kekurangan Vitamin A
Meskipun jarang, kurangnya asupan vitamin A atau beta-karoten dalam waktu lama bisa menyebabkan mata kering. Beta-karoten adalah zat yang bisa diubah tubuh menjadi vitamin A. Gejala awal kekurangan vitamin A adalah rabun senja (sulit melihat di malam hari). Jika kekurangan vitamin A ini parah dan lama, bisa menyebabkan kebutaan total yang tidak bisa disembuhkan.
Bagaimana INSTO DRY EYES Menyelamatkan Produktivitasku
Cerita mata keringku berlanjut di tengah jadwal kerja yang super hectic. Bayangkan saja, aku khusyuk menatap layar laptop dari pagi buta sampai larut malam tanpa jeda berarti. Istirahat? Paling cuma untuk sholat dan makan kilat.
Saking fokusnya pada deadline, aku bahkan tidak sadar berapa jam sudah berlalu. Tiba-tiba mataku terasa pedas bukan main. Ada sensasi mengganjal yang bikin tidak nyaman, plus rasa perih yang minta ampun.
Refleks, aku langsung lari ke cermin. Dan benar saja. Mataku sudah merah padam, seperti habis marathon nonton drakor dengan ending menyayat hati semalaman. Saking paniknya mengejar deadline, aku sampai lupa pakai obat tetes mata andalanku. Padahal kerjaan sedang menumpuk dan butuh konsentrasi maksimal.
Tidak mau kualitas kerjaku terganggu, aku mengambil INSTO Dry Eyes dari laci meja kerja. Dengan hati-hati kuteteskan ke mataku yang terasa kering dan tidak nyaman.
Efeknya cukup cepat terasa. Dalam beberapa saat, rasa perih mulai berkurang secara bertahap. Mata yang tadinya terasa berat dan sepet perlahan menjadi lebih nyaman. Sensasi mengganjal yang mengganggu konsentrasi mulai mereda, dan aku bisa kembali fokus pada pekerjaanku. Memang tidak instan seperti sulap, tapi cukup efektif untuk membuatku bisa melanjutkan deadline tanpa terganggu lagi.
Dengan kenyamanan mata yang kembali, akhirnya aku bisa menyelesaikan tugas dengan pikiran yang lebih jernih. Pengalaman ini mengingatkanku untuk lebih memperhatikan kesehatan mata di tengah rutinitas kerja yang padat.
Kenapa Aku Percaya pada INSTO Dry Eyes?
Mungkin kalian penasaran kenapa aku bertahan dengan INSTO DRY EYES. Jawabannya cukup sederhana. Setelah mencoba beberapa produk tetes mata lain yang kadang malah membuat mata lebih perih, aku membutuhkan sesuatu yang lembut dan benar-benar bisa memberikan kelegaan.
Yang membuatku cocok dengan INSTO Dry Eyes adalah formulanya yang mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose. Kedengeran complicated ya? Tapi intinya, ini zat yang bekerja mirip banget dengan air mata alami kita, dengan beberapa keunggulan:
- Daya pelembapnya luar biasa - Bisa meniru fungsi lapisan air mata yang berkurang
- Formulanya gentle - Nggak perih atau bikin mata tambah iritasi
- Daya tahan lama - Efek lembabnya bisa bertahan beberapa jam
Faktor kepraktisan juga jadi pertimbangan. Mudah ditemukan di minimarket dekat rumah saat persediaan habis, dan harganya cukup masuk akal untuk kantong freelancer sepertiku.
Kemasan Baru INSTO DRY EYES: Lebih Modern, Lebih Praktis!
INSTO DRY EYES hadir dengan tampilan baru yang lebih fresh dan modern
Selama menggunakan #InstoDryEyes, aku menemukan kabar menarik yang perlu dibagikan ke teman-teman semua. Produsen INSTO baru-baru ini meluncurkan pembaruan pada kemasan produk andalan mereka, termasuk INSTO DRY EYES yang sekarang tampil dengan desain yang lebih modern dan eye-catching!
Apa yang Baru dari Kemasan INSTO DRY EYES?
Kemasan baru INSTO DRY EYES ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kemasan sebelumnya:
- Desain lebih minimalis dan elegan - Tampilan lebih clean dengan dominasi warna biru yang menyejukkan mata
- Logo yang lebih menonjol - Memudahkan pengenalan produk di rak-rak toko
- Informasi produk lebih jelas - Penjelasan manfaat dan kandungan ditulis dengan font yang lebih mudah dibaca
Meskipun kemasannya berubah, formula ampuh yang diandalkan tetap sama - mengandung Hydroxypropyl Methylcellulose yang efektif melembapkan mata kering dan mengurangi gejala mata SEPELE (SEpet, PErih, LEtih).
Dimana Menemukan Kemasan Baru?
Saat ini, kemasan baru INSTO DRY EYES sedang didistribusikan secara bertahap ke seluruh Indonesia. Di kotaku, aku masih menemukan produk dengan kemasan lama di Indomaret dan Alfamart terdekat.
Teman-teman Jangan Sepelekan Mata Kering!
Buat teman-teman yang sering bekerja di depan layar atau berada di ruangan ber-AC, aku sangat menyarankan untuk selalu sedia INSTO Dry Eyes. Trust me, produktivitas dan kenyamanan yang didapat jauh lebih berharga dibanding harganya yang cuma 25 ribuan.
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Begitu juga dengan mata kering, lebih baik rutin jaga mata daripada harus berurusan dengan komplikasi yang mengganggu.
Tips Tambahan Mencegah Mata Kering untuk Sesama Digital Worker
Selain menggunakan INSTO DRY EYES, aku juga menerapkan beberapa perubahan gaya hidup yang signifikan membantu mengurangi masalah mata kering:
1. Setup Workspace Anti-Mata Kering
- Posisi laptop slightly di bawah level mata (15-20 derajat) untuk mengurangi pembukaan kelopak mata
- Jarak pandang ideal 50-70 cm dari wajah ke layar
- Filter anti-blue light pada semua device (laptop, tablet, smartphone)
- Pencahayaan ruangan yang cukup (hindari kontras tinggi antara layar dan ruangan)
- Mini humidifier di meja kerja untuk menjaga kelembapan udara
2. Aturan 20-20-20
Setiap 20 menit menatap layar, aku melihat objek berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Aku memasang alarm di ponsel untuk mengingatkan. Teknik sederhana ini sangat efektif mencegah mata lelah dan kering!
3. Rutin Eye Exercise
Setiap pagi dan sebelum tidur, aku melakukan:
- Palming (menghangatkan mata dengan telapak tangan) selama 1 menit
- Eye rolling (memutar bola mata ke semua arah) 5x repetisi
- Focus shifting (bergantian fokus pada objek dekat dan jauh) 10x repetisi
4. Asupan Nutrisi Pendukung Kesehatan Mata
- Ikan berlemak (salmon, tuna) untuk omega-3
- Sayuran hijau (bayam, kale) untuk lutein dan zeaxanthin
- Telur untuk vitamin A dan zinc
- Berry (blueberry, blackberry) untuk antioksidan
- Air putih minimal 2 liter sehari untuk hidrasi menyeluruh
Sebagai Penutup 👀
Perjalananku dengan mata kering mengajarkan satu hal penting: tubuh kita selalu memberikan sinyal. Sayangnya, di tengah deadline dan tuntutan kerja, kita sering mengabaikan sinyal tersebut.
Sebagai sesama digital worker, aku ingin mengingatkanmu bahwa mata adalah aset berharga yang tidak tergantikan. Tak peduli seberapa penting deadline itu, tak ada project yang lebih berharga dari kesehatan jangka panjangmu.
#InstoDryEyes menjadi salah satu solusi yang membantuku tetap produktif tanpa mengorbankan kenyamanan mata. Tapi ingat, ini hanyalah bantuan sementara. Pola kerja sehat, istirahat cukup, dan kesadaran akan kesehatan mata adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu pernah mengalami mata kering yang mengganggu produktivitas? Atau punya tips lain untuk menjaga kesehatan mata di era digital? Yuk, berbagi pengalaman di kolom komentar!
Akhir kata, jangan biarkan mata kering menghalangi kreativitas dan produktivitasmu. Karena dengan mata yang sehat, dunia digital yang kita hadapi setiap hari akan terasa jauh lebih berwarna dan menyenangkan.
https://www.batravision.com/dry-eye-syndrome/
https://jec.co.id/id/article/mata-kering-yang-tak-tertangani-dapat-akibatkan-kerusakan-permukaan-mata